Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hongkong Sudah Tidak Menarik Lagi!

Kompas.com - 19/12/2013, 13:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HONGKONG, KOMPAS.com — Perlambatan pertumbuhan sektor properti mulai menghinggapi Hongkong. Dalam lima tahun ke depan, kota ini bakal menghadapi pengembalian terendah investasi hunian dibandingkan dengan 12 kota lainnya di seluruh dunia.

Menurut hasil studi Real Estate Foresight, Hongkong menempati posisi paling buncit. Kota ini memperoleh nilai buruk untuk beberapa kriteria, yakni rerata pendapatan rumah tangga terendah, regulasi yang kurang menarik pasca-pengenalan kebijakan pendinginan pasar properti, dan masa kepemilikan yang relatif singkat ketimbang kota-kota lainnya.

Real Estate Foresight telah memilih 12 kota dengan populasi setidaknya lima juta dan PDB 150 miliar dollar (Rp 1.800 triliun). Kriteria utama studi tersebut termasuk pertumbuhan harga, kekuatan ekonomi, kekayaan rumah tangga, tingkat kekosongan, profil demografis, dan peraturan atau kebijakan.

"Ke-12 kota ini merupakan penggerak ekonomi utama bagi negara-negara mereka dan merupakan hub (perlintasan) modal internasional dan tenaga kerja," ujar analis Real Estate Foresight, Diana Olteanu-Veerman dan Robert Ciemniak.

Sementara itu, di pucuk pimpinan, bertakhta Tokyo. Kota ini menawarkan kesempatan terbaik di sektor hunian.

Kekuatan utama Tokyo adalah valuasi yang relatif rendah dan kesempatan besar yang dikombinasikan dengan rerata pendapatan rumah tangga yang tinggi. Tokyo juga memiliki  peraturan yang relatif stabil dan sejumlah besar populasi berkategori superkaya atau high net worth individu (HNWI).

Meskipun terdapat kekhawatiran umum tentang situasi demografi Jepang, Tokyo masih memiliki persentase yang sehat dari penduduknya pada usia kerja.

Hasil studi ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Urban Land Institute (ULI) dan PricewaterhouseCoopers (PWC) yang melihat Tokyo sebagai tujuan utama bagi investasi properti di Asia-Pasifik.

Riset ULI dan PWC memperlihatkan Tokyo merupakan magnet investasi baru setelah pengenalan reformasi ekonomi yang dramatis dan ditujukan untuk meningkatkan ekonomi Jepang. Ibu Kota Negeri Matahari Terbit ini menawarkan peluang investasi terbaik untuk sektor hunian dan akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan.

Menyusul Tokyo adalah Washington, Frankfurt, Sydney, Berlin, dan New York.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan Dianggap Sama, Kemnaker Bilang Begini

Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan Dianggap Sama, Kemnaker Bilang Begini

Berita
Dari Stasiun Whoosh Halim ke Bandara Halim Perdanakusuma Bisa Naik Shuttle

Dari Stasiun Whoosh Halim ke Bandara Halim Perdanakusuma Bisa Naik Shuttle

Berita
Apindo Mau Bawa Aturan Tapera ke Mahkamah Agung

Apindo Mau Bawa Aturan Tapera ke Mahkamah Agung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Padang Lawas Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Padang Lawas Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Medan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Medan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Apindo Tegaskan Iuran Tapera Harusnya Sukarela, Bukan Memaksa

Apindo Tegaskan Iuran Tapera Harusnya Sukarela, Bukan Memaksa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pidie Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pidie Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Lhokseumawe: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Lhokseumawe: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Produk Conwood Terverifikasi Komponen Dalam Negeri 67 Persen

Produk Conwood Terverifikasi Komponen Dalam Negeri 67 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pelempar Batu KA Pasundan Terancam Penjara Seumur Hidup

[POPULER PROPERTI] Pelempar Batu KA Pasundan Terancam Penjara Seumur Hidup

Berita
Ikut Konferensi KA se-Asia Pasifik, KAI Perluas Jaringan Internasional

Ikut Konferensi KA se-Asia Pasifik, KAI Perluas Jaringan Internasional

Berita
Kementerian PUPR Buka Pendaftaran Pengurus LPJK 2025-2028 Mulai 3 Juni

Kementerian PUPR Buka Pendaftaran Pengurus LPJK 2025-2028 Mulai 3 Juni

Berita
Jika Terpilih Jadi Gapensi I, Agus Gendroyono Rela Mundur dari LPJK

Jika Terpilih Jadi Gapensi I, Agus Gendroyono Rela Mundur dari LPJK

Berita
Ada Tawaran Rumah Bebas Risiko Penyakit Jantung di Serpong

Ada Tawaran Rumah Bebas Risiko Penyakit Jantung di Serpong

Hunian
Pelaku Pelemparan Batu KA Pasundan Terancam Penjara Seumur Hidup

Pelaku Pelemparan Batu KA Pasundan Terancam Penjara Seumur Hidup

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com