Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah di Singapura Melonjak!

Kompas.com - 17/12/2013, 15:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Penjualan hunian di Singapura, tumbuh 13 persen per November 2013, seiring dengan banyaknya proyek baru yang dipasarkan. Pertumbuhan ini mengakhiri rekor buruk tingkat penjualan yang menurun akibat langkah-langkah pendinginan untuk mengendalikan harga proeprti.

Menurut data Urban Redevelopment Authority (URA), tingkat penjualan per November naik menjadi 1.228 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.087.

Kenaikan tingkat penjualan ini lantaran terdapat proyek besar yang diluncurkan dan dipasarkan secara agresif pada bulan yang sama.

Direktur Eksekutif SLP Property, Nicholas Mak, mengatakan, peningkatan penjualan bulan November disebabkan fakta bahwa 94 persen dari rumah-rumah yang dipasarkan, telah terjual.

"Penjualan pulih pada bulan itu setelah turun selama empat bulan sebelumnya. Catatan penjualan ini melebihi pencapaian tahun lalu setelah pemerintah memberlakukan peraturan baru pada bulan Juni yang mengatur pemberian kredit properti untuk indvidu oleh lembaga keuangan," ujar Nicholas.

Di antara para pengembang yang mulai melakukan penjualan proyek properti terbaru mereka adalah Ophir-Rochor Residential yang berhasil menjual 600 dari total 660 unit Duo Residence. Sementara Singland Homes sukses menjual 171 dari total 200 unit proyek Alex Residence.

Untuk diketahui, lonjakan harga rumah sebesar 1,4 persen selama dua kuartal tahun ini di tengah rendahnya suku bunga menimbulkan kekhawatiran gelembung (bubble) perumahan. Hal ini mendorong pemerintah setempat  memperkenalkan pajak baru dan minimum pembayaran lebih tinggi sejak tahun 2009 untuk mengekang praktek spekulasi di pasar perumahan seken.

Pengembang terbesar Singapura, CapitaLand, mengharapkan harga dan volume transaksi perumahan diharapkan terus berlangsung moderat hingga penghujung 2013 nanti karena dampak kumulatif dari kebijakan pendinginan pemerintah. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com