Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2016, 15:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan para pengembang seringkali beralasan pentingnya reklamasi adalah untuk menambah lahan pembangunan perumahan dan komersial bisnis.

Namun, menurut Dosen Kelompok Keahlian perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar, alasan ini kurang tepat.

Pasalnya reklamasi justru seharusnya dibangun untuk fasilitas umum, misalnya pelabuhan dan bandara.

"Kalau untuk tambah lahan bisa-bisa saja, tapi itu atas dasar adanya lahan yang masih bisa disediakan dari kebutuhan fasilitas umum tersebut," ujar Jehansyah kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2016).

Dia mencontohkan, saat membangun reklamasi Tanjung Priok, tanah yang diuruk sebanyak 500 hektar. Kemudian, ternyata Tanjung Priok cukup dibangun di lahan seluas 300 hektar. Sisanya, yaitu 200 hektar, boleh dibangun untuk properti.

Dengan demikian, properti bukanlah tujuan utamanya membangun reklamasi. "Kalau butuh banget ya, misalnya Tanjung Priok overload dan harus tambah kapasitas, nah itu bisa (reklamasi). Properti tadi sifatnya mengikuti," jelas Jehansyah.

Jehansyah menambahkan, meskipun terkesan padat, pembangunan di Jakarta masih bisa ditingkatkan lagi melalui konsep compact city.

Menurut dia, masih banyak ruang-ruang Jakarta yang bisa ditata dengan baik untuk memperbesar kapasitas.

Memperbesar kapasitas bukanlah dengan mengadakan lahan tapi dengan mengadakan kapasitas ruang. Lahan dengan desain yang baik, kapasitasnya bisa meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan lahan yang sama dengan desain yang buruk.

Konsep compact city juga tidak mengharuskan pemerintah untuk menggusur, melainkan memukimkan kembali.

"Tidak ada masalah kalau mau ditingkatkan. Penghuni bangunan bisa kembali lagi saat bangunan selesai ditingkatkan," jelas Jehansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com