Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Peran Arsitek Pasca-bencana?

Kompas.com - 08/09/2015, 23:33 WIB
Nathania Hapsari

Penulis


KOMPAS.com - 
Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kebakaran hutan, atau bencana alam lainnya yang terjadi selalu menyisakan duka, kehancuran fasilitas publik, infrastruktur, rumah-rumah warga, maupun berubahnya lingkungan. 

Gempa dahsyat yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015 lalu, contohnya. Gempa ini mengakibatkan banyaknya infrastuktur negara tersebut rusak parah. Sayangnya, sebagian besar komunitas arsitek justru menunggu hingga negara tersebut dinyatakan selesai dari fase darurat, untuk kemudian memberikan bantuan. 

Lambatnya respons para arsitek itu tentu saja amat disesalkan, sehingga kini para arsitek didorong untuk lebih tanggap mengantisipasi bencana yang dapat menghancurkan infrastruktur, dan mengubah tata kota.

Ada tiga fase yang berbeda dalam bencana alam yakni fase darurat yang didefinisikan sebagai periode tiga minggu segera setelah bencana, fase lega yakni enam bulan meliputi pembangunan perumahan jangka pendek, dan fase pemulihan yang melibatkan perencanaan dan pembangunan kembali jangka panjang. Fase ketiga ini dapat berlangsung selama tiga tahun atau lebih.

Dalam memberikan bantuan, para arsitek sebenarnya tak perlu menunggu hingga kota atau negara yang terkena bencana dinyatakan masuk fase pemulihan.

Pada fase darurat, arsitek dapat membantu terutama melalui penggalangan dana atau menyumbangkan uang. Arsitek juga dapat memberikan bantuan yang sesuai dengan kreatifitas mereka. 

Contohnya tak lama setelah tsunami di Jepang pada Maret 2011, desainer tekstil Yoko Ando membuat tirai yang dijual secara murah dan dapat digunakan untuk menggantikan dinding sekat pada tempat pengungsian sementara.

Pada fase berikutnya, arsitek dapat merancang rumah sementara untuk para pengungsi dengan konstruksi sederhana yang mudah dibangun. Setelah tsunami 2011, Shigeru Ban, arsitek beken asal Jepang, merancang perumahan sementara bagi warga pengungsi yang terbuat dari kontainer pengiriman.

Jadi, sesungguhnya, ada banyak peran yang bisa dilakoni para arsitek pasca-bencana. Tinggal kemauan, dan empati untuk membantu memulihkan keadaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com