Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Supermarket Properti", Cara Mudah Jual Rumah

Kompas.com - 04/07/2015, 03:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi dalam dunia yang serba dinamis seperti saat ini, mutlak dibutuhkan. Demikian halnya di sektor properti. Tak cukup hanya mengandalkan produk berkualitas, harga kompetitif, dan lokasi premium.

Sektor properti juga menuntut perubahan, untuk tidak dikatakan terobosan dalam segmen penjualan. Cara-cara konvensional seperti menggelar brosur di kantor pemasaran dengan harapan dikunjungi calon konsumen, mengutip anak gaul sekarang sudah kuno alias "its so yesterday".

Karena itu, ketika PT Paramount Enterprise International berencana membangun galeri pemasaran berkonsep ritel dengan mengadopsi operasionalisasi supermarket, boleh dibilang sebagai terobosan anyar.

Pengembang ini menamai gerai marketingnya sebagai "supermarket properti" yang menjajakan dan menyediakan segala jenis properti, mulai dari rumah, ruko, kantor, rumah bandar (town house), apartemen, hingga lahan komersial yang berada di kota-kota garapan.

"Konsep ritel supermarket, tanpa menyebut nama, kami adopsi dalam pengembangan gerai-gerai pemasaran. Rencananya kami akan memulai di Paramount Plaza Serpong pada akhir bulan Juli ini," tutur Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, Ervan Adi Nugroho, kepada Kompas.com, Jumat (4/7/2015).

Menurut Ervan, "supermarket properti" ini dilengkapi dengan petugas pemasaran lengkap beserta perangkat kerja gawai berbasis semua data mengenai produk yang ditawarkan PT Paramount Enterprise International.

Petugas marketing inilah yang akan membantu mereferensikan produk sesuai kebutuhan dan anggaran calon konsumen. Karena itu, sebelum ditempatkan di 'supermarket properti' ini mereka mendapat pelatihan terlebih dahulu mengenai know how produk.

Selain itu, "supermarket properti" ini juga dilengkapi fasilitas internet hot spot nirkabel yang bisa diakses oleh calon konsumen, konter bank mitra perusahaan, arena bermain anak, maket produk yang ditawarkan, daftar real time produk yang masih dipasarkan, sudah dikembangkan, serta perubahan harga dan nilai investasi.

Untuk membangun satu gerai "supermarket properti" ukuran standar, dibutuhkan dana Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar, dengan lima orang petugas marketing.

Sementara gerai 'supermarket properti' dengan dimensi lebih besar, kata Ervan, butuh dana sekitar Rp 1,5 miliar. Biaya terbesar dialokasikan untuk menyewa tempat, bisa ruko atau ruang-ruang di dalam gedung perkantoran.

"Ini adalah cara mudah menjual rumah. Calon konsumen pun dimudahkan dalam memilih dan membeli rumah atau produk lainnya. Di tengah kondisi sulit sperti ini, kami berharap bisa mencetak penjualan lebih baik," cetus Ervan.

Paramount berencana membuka 20 hingga 25 'supermarket properti' tahun ini. Selain di Paramount Plaza, mereka akan mengoperasikan gerai properti serba ada di seluruh aset perhotelan di Jadebotabek, maupun luar kota seperti Malang, dan Magelang.

"Kami jemput bola. 'Supermarket properti' ini akan hadir di titik-titik strategis yang menjadi bidikan calon konsumen," pungkas Ervan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com