Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tuan Rumah "Pesta" Desain Interior Asia Pasifik

Kompas.com - 20/08/2014, 19:15 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia siap memukau negara-negara Asia Pasifik dalam konferensi Asia Pasific Space Designer Alliance (APSDA) ke-25. Setidaknya, itulah kesan yang terlihat saat konferensi pers penyelenggaraan APSDA 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Konferensi kali ini tidak sekadar ajang pamer kebudayaan, APSDA juga diharapkan mampu memperjuangkan nasib para desainer interior di Indonesia.

 
Direktur Desain dan Arsitektur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Zoraida Ibrahim, mewakili Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Iptek Kemenparekraf, mengatakan, Kementerian Parekraf sangat mendukung penuh kegiatan ini. Pasalnya, kegiatan ini akan menjadi sarana pertukaran gagasan dalam mengembangkan industri desain interior di Asia Pasifik. Para desainer juga bisa menggali kekayaan tangible dan intangible dari Indonesia.
 
"Kami mengharapkan perhelatan ini bisa mendorong dunia desain, sekaligus mebarik wisatawan asing bertandang ke Indonesia. Hal ini penting, lantaran data BPS menyebutkan bahwa sebagai bagian dari 15 subsektor ekonomi kreatif, desain interior memberikan masukan cukup besar bagi PDB Indonesia," tutur Zoraida.
 
Sementara itu, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Francis Surjaseputra, menjelaskan Indonesia menjadi tuan rumah acara serupa untuk yang kedua kalinya. 14 tahun yang lalu, Bali juga ditunjuk sebagai tuan rumah APSDA. Kali ini, giliran Solo dan Yogyakarta yang mendapat kehormatan menyambut 15 negara di Asia Pasifik. Diadakannya pesta bagi para desainer ini dapat memberikan angin segar bagi profesi desainer interior di negara ini.
 
Melalui APSDS, diharapkan desainer interior Indonesia mendapat sorotan dunia. Pemerintah, dan masyarakat luas bisa melihat kontribusi yang disumbangkan oleh sektor tersebut, sembari mendukung profesi agar bisa bersaing dalam AFTA setahun mendatang. Pasalnya, sejauh ini, pemerintah belum memberikan perhatian yang cukup. Sementara, "invasi" desainer asing semakin deras dan berkesempatan luas untuk berkarya di Indonesia.
 
"Indonesia punya kontribusi yang besar bagi Asia Tenggara. Masalahnya, kemasan dan cara pandang yang belum siap secara mental. Ini waktunya, di APSDA kita tunjukkan kepada para profesional bahwa Indonesia punya kontribusi besar pada pasar Asia Pasifik," ujar Chairman Committee APSDA, sekaligus Ketua HDII DKI Jakarta, Lea A. Aziz.
 
APSDA sendiri merupakan perhimpunan asosiasi desain dari negara-negara Asia Timur, Asia Tenggara, dan daerah Oceania. Secara berkala, anggota APSDA akan berkumpul dan mengadakan kongres di salah satu negara anggota. Indonesia, untuk kali kedua, terpilih menjadi tuan rumah pada APSDA 2010 di Beijing. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com