Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Orang Malas Naik Tangga dan Memilih Elevator? Ini Rahasianya!

Kompas.com - 13/08/2014, 16:08 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Umumnya, para pekerja yang menghabiskan belasan jam di dalam gedung bertingkat sudah memahami bahwa menggunakan tangga lebih sehat ketimbang menggunakan elevator. Namun, rasanya tak mudah untuk secara konsisten menggunakan tangga.

Rupanya, desain bangunan berupa penempatan tangga punya andil dalam mendorong para pekerja menggunakan tangga. Berdasarkan penelitian University of Tennessee di Knoxville, Amerika Serikat, kecenderungan itu tidak semata-mata terjadi karena kemalasan para pekerja. 

Dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh University of Tennessee disebutkan, para peneliti melakukan observasi langsung terhadap penggunaan tangga dan elevator di tiga gedung kampus. Bangunan pertama memiliki empat elevator di tengah-tengah bangunan dan satu tangga darurat tersembunyi di balik pintu besi. Dua bangunan lainnya memiliki tangga yang berada di tengah-tengah bangunan dan elevator di lokasi tersembunyi.

Hasilnya cukup menarik. Jika tangga berada di tengah-tengah bangunan, pengunjung atau pengguna gedung tidak segan menggunakan tangga. Sementara itu, jika elevator berada di tengah-tengah bangunan, maka pengunjung akan lebih memilih menggunakan elevator tersebut. Kesimpulannya, lokasi lebih memegang peranan penting.

http://www.fastcodesign.com Hasilnya cukup menarik. Jika tangga berada di tengah-tengah bangunan, pengunjung atau pengguna gedung tidak segan menggunakan tangga.
Pengguna gedung tidak akan sungkan menggunakan tangga, jika tangga berada di tengah-tengah gedung, mudah diakses, dan secara estetika tampak menarik.

Hal serupa, seperti dikutip dalam Fastcodesign.com, juga ditemukan oleh tim peneliti dari UT-Knoxville. Tim yang dipimpin oleh David Bassett tersebut juga mengobservasi penggunaan tangga dan elevator.

Namun, tim tersebut lebih fokus pada usaha melihat perbedaan antara penggunaan tangga di area tertutup dan area terbuka. Jika tangga tampak terbuka, berada di area terang dan menyenangkan, serta bisa digunakan banyak orang dalam waktu bersamaan, maka tangga akan sering digunakan.

Sementara itu, tangga yang dikelilingi oleh dinding, gelap, dan sempit akan ditinggal oleh penggunanya. Padahal, gedung-gedung umumnya menempatkan tangga di area tersembunyi.

"Di Amerika Serikat, bangunan sering kali didesain dengan elevator yang berada di tengah dan berada di lokasi tidak menarik, yaitu di tangga darurat di belakang pintu baja," ujar para peneliti pada edisi Journal of Physical Activity and Health 2013.

"Desain seperti ini cenderung menghambat keinginan menggunakan tangga, dan umumnya orang-orang akan memutuskan untuk menggunakan elevator. Jika desain tangga tersebut luas, berada di tengah, dan menyediakan pemandangan di sekelilingnya, maka hal itu membuat orang untuk menggunakannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau