Sejauh ini, para peneliti sudah mulai mencari solusi untuk meredam kebisingan tersebut. Namun, pemilik rumah ternyata bisa mulai mengurangi kebisingan di dalam rumahnya hanya melalui pemakaian soundproofing atau lapisan antibising.
Tetapi, sebelum memasang lapisan antibising, pemilik rumah perlu mengetahui sumber masuknya suara ke dalam rumah. Sumber itu perlu dicari agar masalah bisa diselesaikan, misalnya mengecek jendela, pintu, dinding, atau lubang ventilasi. Cek juga celah di langit-langit rumah. Boleh jadi, lokasi-lokasi tersebut merupakan sumber masalah yang membawa masuk suara ke dalam rumah.
Berbeda dari praktik umum yang hanya menempatkan lapisan antibising di dinding, plafon juga perlu mendapat perhatian khusus. Suara bisa masuk atau memantul lewat plafon. Tak hanya berasal dari luar, suara dari dalam rumah yang terus memantul pun bisa menganggu.
Technical Manager USG Boral, Indra Budi Wibowo menjamin bahwa papan gipsum yang ditawarkan perusahaannya bebas asbestos. Kepada Kompas.com Indra menjelaskan, bahwa papan gipsum dengan spesifikasi khusus akustik memiliki Noise Reduction Coefficient (NRC) lebih tinggi dari material lainnya. Sebagai contoh, papan gipsum dengan NRC 0,7 bisa meminimalisir suara bising hingga 70 persen (berdasarkan rata-rata empat frekuensi, 250, 500, 1000, 2000 Hz).
"Papan gipsum pun meredam suara dengan lebih baik," ujarnya.
Hal menarik lainnya adalah faktor keamanan. Penggunaan plafon gipsum tidak hanya membuat rumah "aman" dari suara bising, namun juga dari bahaya kebakaran. Papan gipsum rupanya lebih efektif menahan rembetan api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.