Contoh Anda memiliki KPR komersial Rp 500 juta dengan bunga floating. Ketika bunga naik dari 9 persen ke 11 persen, cicilannya melonjak dari Rp 5,5 juta ke Rp 6,2 juta per bulan. Anda bisa memilih melunasi sebagian pokok dengan tabungan investasi, menekan kenaikan bunga.
Bandingkan biaya bunga KPR dengan potensi keuntungan investasi. Jika bunga KPR lebih tinggi (misalnya 10 persen vs return investasi 6 persen), pelunasan lebih menguntungkan.
3. Ketika Anda Ingin Mengurangi Beban Finansial Jangka Panjang
Anda mendekati usia pensiun, memiliki tanggungan keluarga besar, atau ingin fokus pada tujuan finansial lain (pendidikan anak, bisnis).
Melunasi KPR menghilangkan cicilan bulanan, meningkatkan likuiditas untuk kebutuhan lain.
Menurut survei OJK (2024), 62 persen debitur merasa lebih tenang setelah KPR lunas, terutama mereka di atas 50 tahun.
Contoh Anda berusia 48 tahun, ingin pensiun tanpa beban cicilan. Anda dapat menggunakan tabungan pensiun untuk melunasi KPR 5 tahun lebih awal, membebaskan Rp 3 juta per bulan untuk investasi reksa dana.
Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk memastikan pelunasan tidak mengorbankan dana pensiun atau asuransi.
4. Saat Mendekati Akhir Tenor dengan Sisa Pokok Kecil
Sisa pokok pinjaman di bawah 20 persen dari total KPR, biasanya pada 3–5 tahun terakhir tenor.
Pada akhir tenor, porsi bunga dalam cicilan mengecil, sehingga pelunasan dini kurang signifikan menghemat bunga.
Namun, melunasi sisa kecil memberikan kepastian kepemilikan rumah dan menghindari risiko denda keterlambatan.
Contoh Anda memiliki sisa KPR Rp 20 juta pada tahun ke-12 dari tenor 15 tahun. Anda dapat melunasinya dengan tabungan, menghindari biaya administrasi tahunan bank.
Periksa apakah bank mengenakan biaya penalti pelunasan dini (biasanya 1–2 persen dari sisa pokok). Beberapa bank, seperti BTN untuk KPR subsidi, membebaskan penalti setelah 5 tahun.
5. Ketika Anda Memenuhi Syarat Program Khusus Pemerintah
Pemerintah atau bank menawarkan program keringanan, seperti diskon bunga atau pengurangan pokok pinjaman, terutama untuk KPR subsidi.
Kebijakan prorakyat, seperti yang digagas Menteri PKP Maruarar Sirait (2025), termasuk PPN gratis untuk rumah di bawah Rp 2 miliar atau program “Tanah Negara Bangunan Rakyat,” dapat mengurangi beban pelunasan.
BP Tapera juga memantau 80.000 unit KPR subsidi untuk memastikan kepatuhan, mendorong debitur melunasi tepat waktu.
Contoh Anda debitur KPR FLPP, memanfaatkan program keringanan bunga 2025 dari BTN, melunasi KPR 3 tahun lebih cepat dengan tambahan dana dari usaha sampingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.