Pandemi Covid-19 Tak Banyak Pengaruhi Prospek Bisnis Hilton

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia ternyata tidak berpengaruh besar pada prospek bisnis jaringan hotel terbesar di Amerika, Hilton Hotels.

Pada kuartal kedua tahun ini, Hilton bahkan mampu mencatatkan keuntungan senilai 128 juta dolar AS, dan merupakan kuartal paling menguntungkan perusahaan sejak terjadinya pandemi.

Pendapatan perusahaan naik karena banyaknya permintaan perjalanan liburan dan pembukaan jaringan hotel baru termasuk tiga hotel di kompleks Resorts World di Las Vegas.

Adanya varian baru virus Corona yakni Delta, yang lebih berbahaya ternyata tidak menjadi penghambat dalam proyeksi pertumbuhan Hilton.

Baca juga: Terbesar di Asia Pasifik, Hilton Singapore Orchard Berisi 1.080 Kamar

Seperti dikutip dari Skift, CEO Hilton Christopher Nassetta mengatakan meski ada risiko, manajemen hotel mampu mengelolanya.

“Kami tahu ada risiko di luar sana. Kami cukup menyadarinya dan semuanya bisa kami kelola dengan baik,” ujar Nassetta.

Terlepas meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh AS dalam beberapa minggu terakhir, eksekutif puncak Hilton optimis masih ada permintaan perjalanan bisnis untuk musim gugur mendatang.

Prospek cerah bukan hanya optimisme semata. Jaringan hunian Hilton di AS menunjukkan 74 persen perjalanan bisnis sudah kembali.

Menurut Nasseta, 80 persen permintaan perjalanan bisnis Hilton sebelum pandemi datang dari perusahaan kecil dan menengah.

Namun sekarang ini, perjalanan bisnis didominasi oleh perusahan-perusahaan besar.

Pendapatan Hilton yang meningkat ini menjadi tanda bahwa industri hotel global akan mencapai titik balik dan berangsur-angsur pulih selama tiga bulan terakhir.

Nassetta mencatat tingkat hunian pertengahan minggu di seluruh jaringan Hilton di AS tumbuh 10 hingga 20 persen setelah Memorial Day.

Sementara pendapatan kuartal kedua per kamar yang tersedia masih turun 36 persen dari level 2019. Namun jumlahnya naik 17 persen dari tiga bulan pertama tahun ini.