Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman yang Manis untuk Rumah Minimalis

Kompas.com - 13/06/2021, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Membuat taman di pekarangan rumah dapat menjadi solusi tepat menghilangkan stres.

Bayangkan, Anda dapat melepas kepenatan setelah seminggu penuh bekerja dan menghadapi lalu lintas padat setiap harinya.

Namun, ada beberapa hal sebaiknya Anda perhatikan dalam pembuatan taman, terutama di kota besar seperti Jakarta.

Untuk membuat taman rumah, ada baiknya kita melihat lokasi dan arsitektur bangun rumahnya.

Hal ini untuk menciptakan suasana harmonis dan selaras dengan lingkungan sekitar hunian.

Baca juga: Intip Desain Taman Bermain, Cegah Obesitas Anak

Di Jakarta, kita bisa membuat taman rumah tropis. Dengan prinsip utama memberikan keteduhan, ada pohonnya yang menyerap gas polutan dan menyerap air.

Meskipun pada umumnya rumah-rumah baru di Jakarta memiliki konsep hunian minimalis, tidak berarti taman pada rumah-rumah tersebut juga harus bergaya minimalis.

Prinsip taman yang mampu memberikan keteduhan dan menyerap polutan dapat dicapai dengan menanam tanaman-tanaman berukuran cukup besar.

Jenis-jenis taman seperti taman mediterania, taman bergaya Jepang, atau taman sederhana bergaya Amerika sebenarnya juga bisa tampil cantik di rumah minimalis Anda.

Namun, tidak salah juga jika Anda ingin membuat taman minimalis bergaya tropis.

Taman-taman seperti ini umumnya menggunakan tanaman hijau, tumbuh tegak, dan tidak memiliki daun yang mudah berguguran.

Anda bisa menanam cemara, kaktus, buah naga, palem, dan bambu kuning. Anda juga bisa memanfaatkan melati atau teh-tehan sebagai pagar hidup.

Selain keindahan, menjaga cadangan air tanah melalui taman di rumah adalah hal penting.

Caranya, Anda dapat membuat taman yang mampu menyerap air lewat lubang-lubang biopori.

Hindari menutup taman Anda sepenuhnya dengan beton atau aspal. Sebaliknya, Anda bisa menggunakan konblok.

Alternatif lain, gunakan batu-batu kerikil untuk menutupi taman Anda. Batu-batu kerikil mempermudah air hujan tetap masuk ke dalam tanah melalui celahnya.

Namun, tekstur batu tetap kasar. Hal ini membuat permukaannya tidak licin dan aman bagi Anda meski dalam keadaan basah.

Selamat bertaman!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau