Dari jumlah tersebut, anggota Polri di Polda NTT yang memiliki rumah sebanyak 4.964 orang atau 46,9 persen.
Dedangkan 22,4 persen atau 2.374 orang anggota lainnya masih tinggal di asrama.
"Yang masih kontrak/sewa rumah sebanyak 2.086 orang atau 19,7 persen. Sisanya tinggal dengan keluarga (orang tua) sebanyak 1.127 orang atau 10,6 persen," ungkap Latif.
Direktur PT Pembangunan Sehat Sejahtera Bobby Liyanto mengaku ini adalah kabar gembira, tak hanya bagi Polri juga TNI.
Baca juga: 6.488 Kepala Keluarga Korban Bencana NTT Telah Terima Dana Tunggu Hunian Rp 9,7 Miliar
Karena dengan bekerja sama dengan Asabri, maka semua pembelian rumah oleh ASN dan anggota Polri maupun TNI tidak perlu lagi menyiapkan uang sepeser pun sebagai down payment (DP).
"Semua uang muka untuk kredit rumah akan ditanggung oleh PT Asabri," kata Bobby.
Pinjaman uang muka itu mulai dari tingkatan yang paling bawah yakni Rp 20 juta hingga Rp 40 juta.
Bobby menjelaskan, untuk menyiapkan uang secara total dalam membeli rumah subsidi, terdiri dari lima unsur yakni booking fee, uang muka, BPHTB, akta jual beli, serta pembukaan rekening pada bank. Jika ditotal, semuanya berkisar antara Rp 14 sampai Rp 15 juta.
"Sedangkan Asabri memberikan minimal Rp 20 juta untuk tingkatan yang terendah, sehingga pinjaman uang muka dari Asabri itu sudah melebihi. Sisanya sekitar Rp 5 juta dipakai untuk membayar cicilan setiap bulannya," kata Bobby.
Khusus untuk lima pembeli pertama di Blok E akan mendapat satu unit sepeda motor langsung dibawa pulang pada saat proses akad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.