JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai pembangunan Embung Sanur di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali sebagai daerah konservasi air serta pariwisata di Kota Denpasar.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Maryadi Utama mengatakan, di sekeliling embung ini akan dibangun jogging track sepanjang 1,5 meter serta gazebo.
Baca juga: Pemprov NTT Siap Bangun 4.000 Embung untuk Semua Desa
"Sehingga selain menanggulangi banjir di wilayah Sanur khususnya wilayah Bumi Ayu Sanur dan Sekuta, juga menjadi daya tarik wisata di Denpasar," tutur Maryadi dalam siaran pers, Kamis (03/06/2021).
Lebih dari itu, embung ini akan menampung serta mereduksi air banjir yang bermuara di Tukad Loloan dan Tukad Enjung.
Maryadi mengatakan, pembuatan embung ini merupakan usulan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Pasar Badung, 18 Mei 2019 lalu.
Konstruksi Embung Sanur ini akan dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama dan kedua masing-masing akan dilakukan pada Tahun Anggaran (TA) 2021 dan 2022.
Kontrak pembangunan embung tersebut telah dilaksanakan pada 31 Maret 2021 dengan progres mencapai 2,35 persen.
Baca juga: Temanggung Punya Empat Destinasi Wisata Baru, Ini Penampakannya
Pembangunan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Undagi Jaya Mandiri serta konsultan supervisi PT Gaharu Sempana dan PT Kencana Adhi Karma dengan skema kerja sama operasi (KSO).
Total biaya yang dialokasikan pada pembangunan Embung Sanur sebesar Rp 14,601 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.
"Tinggi tanggul dari dasar tampungan yakni 5,18 meter. Sehingga, pembangunan embung ini bisa mereduksi banjir, sebagai daerah konservasi air dan pariwisata di Kota Denpasar,” tambahnya.
Maryadi menjelaskan, konstruksi embung pada tahun ini akan difokuskan pada penyelesaian bentuk dan pembangunan tiang pancang.
Baca juga: Bendungan Kamijoro, Destinasi Wisata Baru yang Dilengkapi Taman 4 Hektar
Sedangkan penataan lanjutan termasuk pembangunan sarana penunjang akan dilakukan tahun depan.
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, setiap musim hujan terutama dengan durasi lebih dari 3 jam, kawasan Bumi Ayu Sanur dan Sekuta selalu terjadi genangan.
“Nantinya, selain menjadi pengendali banjir, embung ini akan menjadi obyek pariwisata Kota Denpasar Desa Sanur. Kami doakan untuk tahap pembangunan I dan II pembangunan ini berjalan lancar," tutur Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.