2. Masjid Qingjing, Quanzhou
Secara harfiah, Qingjing memiliki arti "bersih dan murni" yang dibangun pada Tahun 1009 atau pada Dinasti Song (960-1279).
Lebih kecil dari Huaisheng, masjid ini dibangun seluas 2.500 meter persegi gaya arsitektur Arab.
Masjid Qingjing memiliki balai, aula, dan gerbang yang menghadap ke selatan.
Pintu gerbang masjid ini pun terbuat dari diabas atau dolerit dan granit putih yang terdiri dari empat gapura menyatu.
Sepanjang Dinasti Song, Quanzhou memang menjadi salah satu pelabuhan utama perdagangan luar negeri dan menarik banyak orang Arab.
Tak diketahui jelas apa sebabnya, Qingjing pernah direkonstruksi pada masa dua dinasti atau tepatnya pada Dinasti Yuan (1271-1368) dan Ming (1368-1644).
Hingga akhirnya, Kaisar Zhu Di yaitu kaisar ketiga dari Dinasti Ming menyebarkan fatwa untuk melindungi Masjid Qingjing dan umat Islam di China.
3. Masjid Zhenjiao, Hangzhou
Masjid Zhenjiao atau juga dikenal dengan Masjid Phoenix merupakan salah satu bangunan bersejarah di Hangzhou.
Masjid tersebut memiliki bangunan seluas 1.370 meter persegi yang mencakup area seluas sekitar 2.600 meter persegi.
Zhenjiao memiliki sejarah panjang dalam proses pembangunannya. Sebab, masjid ini dibangun pada masa Dinasti Tang, namun dihancurkan pada masa Dinasti Song.
Pada 1281, selama Dinasti Yuan (1206-1368), seorang muslim bernama A Lao Ding mulai membangun kembali masjid ini.
Baca juga: Masjid Masa Kini, Tanpa Kubah dan Mengusung Konsep Kesetaraan Gender
Kemudian, pada masa Dinasti Ming, masjid ini kembali dibangun dengan perluasan bangunan yang sudah ada.
Di dalam Masjid Zhenjiao, terdapat banyak peninggalan budaya dan seni, kitab suci kayu dan beberapa prasasti.