Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sewa Pusat Perbelanjaan di Dua Pertiga Kawasan Asia Pasifik Anjlok

Kompas.com - 30/04/2021, 16:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Konsumen barang mewah umumnya lebih memilih membeli di toko untuk menikmati layanan berkualitas tinggi.

Meski begitu, kehadiran pemasaran omni-channel yang berkembang pesat akan sangat berdampak pada evolusi sektor ritel barang mewah.

Proyeksi ke depan

Sektor ritel menghadapi beberapa hambatan siklus dan struktural yang paling signifikan dari semua sektor properti.

Baca juga: Meski Masih Pandemi, Jabodetabek Tambah Enam Mal Baru

Beberapa di antaranya telah terjadi sebelum Covid-19, sementara yang lain terjadi sebagai akibat dari pembatasan ketat pada mobilitas populasi.

Dalam waktu dekat ini, terjadi percabangan dalam cara berbelanja konsumen; dengan konsep mengutamakan nilai yang terus berkembang dan ritel barang mewah yang pulih lebih cepat.

Menyusul krisis keuangan global 2008, ritel barang mewah global secara umum pulih dalam rentang waktu 12 hingga 18 bulan.

Ini dibuktikan oleh China pada 2020 yang bisa memberikan rasa optimisme untuk sektor ritel barang mewah.

Selama dekade berikutnya, ekonomi regional Asia Pasifik akan terus melampaui bagian dunia lainnya dan tumbuh dari 36 persen menjadi 40 persen.

Kelas menengah diperkirakan akan membengkak lebih dari 1,5 miliar pada periode yang sama.

Tren ini didukung fakta bahwa banyak pasar di seluruh kawasan, terutama Asia Tenggara, tetap kekurangan pusat perbelanjaan.

Demikian halnya di Indonesia yang menurut Managing Director Cushman & Wakefield Indonesia Lini Djafar, tren pemulihan pasar terjadi secara bertahap.

Hal ini karena pelaksanaan program vaksin di Indonesia termasuk di antara negara-negara dengan persentase tertinggi populasi yang telah divaksin.

"Pencapaian tersebut telah menunjukkan dampak pada pengembalian trafik pelanggan ke pusat-pusat ritel," tuntas Lini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com