Untuk diketahui, Bendungan Sukamahi memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar.
Pembangunan bendungan ini sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017.
Hingga 9 April 2021, progres konstruksi Bendungan Sukamahi mencapai 71,21 persen.
Baca juga: Teknologi Akuaponik Diterapkan di Sekitar Bendungan Pengendali Banjir Jakarta
Pekerjaannya meliputi struktur beton pada bangunan pelimpah (pembersihan dan pengecoran), timbunan pada bendungan utama, pekerjaan hidromekanikal, dan kelengkapan fasilitas umum.
Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering pertama kalinya dibangun di Indonesia dengan kontrak senilai Rp 447,39 miliar pada 20 Desember 2016.
Adapun kontraktor yang mengerjakan bendungan ini adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Basuki dengan skema kerja sama operasi (KSO).
Bendungan tersebut bukan hanya diperuntukkan sebagai keperluan irigasi atau air baku. Namun, juga meningkatkan kapasitas pengendalian banjir.
Taman Ekowisata Bendungan Sukamahi juga dapat dikembangkan sebagai pusat budidaya tanaman hidroponik dan akuaponik sekaligus menjadi tempat wisata edukasi dengan suasana alam indah di Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak.
Pengembangan jalan wisata atau jalur akses rekreasi dengan memanfaatkan jalan operasi Bendungan Sukamahi yang terhubung dengan pemandangan terbaik atau terhubung dengan Dam Recreation Circle Drive.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.