Kesalahpahaman umum banyak orang tentang plastik adalah menganggap semuanya sama-sama dapat didaur ulang.
Sayangnya, bukan itu masalahnya. Anda mungkin memperhatikan bahwa wadah plastik memiliki simbol berbeda.
Plastik yang tidak dapat didaur ulang termasuk pembungkus gelembung, tas toko bahan makanan, pembungkus permen, dan bahkan sedotan minuman.
Selanjutnya, bilaslah sampah daur ulang.
Nyalakan keran air untuk menghilangkan kotoran yang paling buruk, dan jika benda tersebut benar-benar kotor, Anda dapat sedikit menggosoknya.
Jika Anda tak memiliki alat untuk melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk kompos dan yang lainnya, dapat membuangnya ke lokasi daur ulang yang dekat dari rumah.
Kantong sampah plastik bukan pilihan yang terbaik untuk membuang barang daur ulang. Hal itu justru dapat menyebabkan lebih banyak bahaya.
Meskipun dapat didaur ulang, tetapi sering kali pembungkus dapat mencemari seluruh kumpulan limbah yang dapat dibuat kompos.
Idealnya, keluarkan kertas yang dapat didaur ulang ke dalam kotak karton besar, dan gunakan tempat sampah khusus untuk plastik, kaca, dan logam, tanpa memasukkannya ke dalam kantong sampah terlebih dahulu.
Jika Anda mendaur ulang perangkat elektronik kecil, pastikan untuk melepas baterai terlebih dahulu, dan membuangnya sesuai kebutuhan.
Baterai biasa dapat dibuang di pusat pengumpulan yang ditentukan, dan sebagian besar toko memiliki tempat sampah khusus.
Mengenai peralatannya sendiri, bicarakan dengan perusahaan daur ulang tentang cara terbaik untuk membuangnya.
Sebaik apa pun niat Anda, selalu ada kemungkinan bahwa apa yang Anda ambil untuk didaur ulang bisa berakhir di tempat pembuangan sampah, saluran air, atau laut, yang bisa menjadi ancaman nyata bagi satwa liar.
Satu hal sangat sederhana yang dapat Anda lakukan adalah memotong apa pun yang dapat menimbulkan bahaya tersedak bagi burung dan hewan, seperti pegangan pada kantong plastik, atau cincin kemasan plastik pada kaleng bir.
Ini mungkin terlihat remeh, tapi bisa membuat perubahan terutama dalam melindungi satwa liar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.