JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak yang skeptis bahwa generasi Milenial diprediksi menjadi kelompok yang akan kesulitan untuk membeli rumah.
Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, generasi milenial banyak mengalokasikan biaya atau uangnya untuk traveling daripada berinvestasi atau menabung untuk membeli rumah.
Selain itu, juga karena pendapatan milenial dinilai masih di bawah atau tak sebanding dengan harga rumah yang terus meroket setiap tahunnya.
Namun demikian, Managing Director Strategic Business & Service Sinarmas Land Alim Gunadi justru berpendapat, generasi milenial akan memimpin pasar properti pada tahun ini.
Menurut dia, pembelian rumah akan didominasi oleh kalangan milenial. Hal itu didorong kebutuhan mereka untuk segera memiliki rumah.
Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
"Jadi karakteristik ini yang kita harus lihat bahwa milenial akan memimpin. Mereka customer terbanyak tahun ini," kata Alim dalam diskusi virtual, Kamis (05/03/202).
Dengan kedua asumsi yang berbeda tersebut tentu membuat Anda bertanya-tanya tentang bagaimana caranya generasi milenial dapat memiliki rumah.
Berikut tips dan cara jitu agar generasi milenial dapat memiliki rumah sebelum usia 30 tahun:
Hal pertama yang mesti dilakukan generasi milenial adalah memperbaiki mindset atau paradigma berpikir.
Hal itu agar keinginan atau kecenderungan untuk memiliki rumah menjadi prioritas utama yang harus mereka usahakan dibandingkan traveling dan bersosialisasi.
Alim mengatakan, rumah merupakan kebutuhan mendasar yang mesti dipenuhi oleh setiap orang.
Terlebih generasi milenial juga harus menyadari bahwa mereka tak selamanya tinggal di rumah orang tua.
"Hunian itu kan merupakan basic needs, kebutuhan mendasar bagi semua orang," kata Alim kepada Kompas.com, Rabu (10/03/2021).
Setelah mengetahui pentingnya memiliki rumah, selanjutnya sebagai generasi milenial Anda harus dapat mengatur dan merencanakan keuangan secara matang.
Baca juga: Pilihan Rumah Murah Buat Milenial, Lokasi Jabodetabek
Jika Anda bekerja pada sebuah perusahaan, maka gaji atau pendapatan dari kerjanya harus dapat dialokasikan untuk berbagai kebutuhan termasuk menabung untuk membayar down payment (DP) rumah.
"Anak-anak muda harus sejak dini membuat perencanaan yang baik untuk keuangannya baik untuk pengeluaran harian atau pun untuk tabungannya," jelas Alim.
Selain itu, Anda juga dapat menabung atau menyisihkan 20 persen hingga 30 persen dari total pendapatan bulanan untuk mencicil rumah.
Sementara sisanya, dapat Anda gunakan untuk membeli kebutuhan yang lainnya.
Anda juga harus mulai melakukan riset dan memperbanyak informasi tentang penjualan rumah.
Informasi itu bisa Anda dapatkan melalui berbagai cara, misalnya mendatangi pameran properti, dan informasi secara daring.
Di tengah pandemi Covid-19 ini banyak pengembang properti yang mengadakan pameran properti secara virtual.
Hal itu tentu saja akan sangat memudahkan Anda untuk menjangkau informasi penjualan rumah dengan lebih mudah.
Baca juga: Rumah Milenial Tipe 13 Dibanderol Rp 150 Juta
Informasi yang penting itu mulai dari lokasi, harga, ukuran, hingga fasilitas apa saja yang akan Anda dapatkan.
Harga rumah akan sangat bergantung pada lokasi. Misalnya, harga rumah di Jakarta tentu akan berbeda dengan di daerah lain seperti Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi.
Setelah mendapatkan informasi, tentu keputusan untuk membeli rumah ada di tangan Anda.
Dari berbagai referensi rumah yang Anda ketahui, mulailah untuk mencari tahu rumah impian.
Mulai dari ukurannya, desain dan model, hingga lokasi rumah tersebut.
Bagi Anda yang bekerja di ibu kota, tentu sangat penting memiliki rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari ibu kota namun dapat dibeli dengan harga yang masih masuk akal.
Contohnya rumah di pinggiran Jakarta, yaitu Bogor, Tangerang, Depok, atau Bekasi.
Pertimbangan ini juga berlaku pada berapa ukuran rumah, dan bagaiaman desain dan model rumah yagg Anda suka.
Kredit memang menjadi salah satu cara cepat untuk dapat memiliki rumah.
Namun, dalam membeli rumah Anda harus memperhatikan berapa besaran kredit dan bunga yang ditawarkan. Tidak semua bank menawarkan bunga kredit rendah.
Dengan kredit dan bunga yang besar itu bisa jadi akan sangat membebani Anda jika tidak sesuai kemampuan keuangan.
Tak hanya itu, Anda juga perlu memastikan apakah bunga kredit yang ditawarkan flat atau dalam rentang waktu tertentu akan naik.
Tidak jarang, perbankan hanya menerapkan bunga kredit rendah hanya untuk beberapa tahun saja.
Misalnya dari tenor 15 tahun, bunga kredit rendah hanya berlaku untuk lima tahun pertama. Sementara 10 tahun berikutnya bunga kredit akan naik.
Terakhir tak kalah penting, carilah informasi tentang fasilitas bantuan perumahan baik yang diberikan oleh pengembang ataupun pemerintah.
Dengan adanya fasilitas bantuan tersebut akan sangat meringankan Anda untuk membeli rumah. Atau paling tidak Anda dapat membeli rumah dengan banyak diskon dan potongan harga.
Misalnya di tengah pandemi Covid-19 banyak stimulus kebijakan yang diberikan pemerintah untuk industri properti di Indonesia.
Sebut saja pemangkasan suku bunga acuan, DP 0 persen, hingga insentif PPN.
Perhatikan waktu yang tepat membeli rumah. Artinya dengan membeli rumah pada waktu yang tepat Anda akan mendapatkan banyak sekali keringanan dan potongan harga.
Sangat penting bagi milenial untuk memikirkan masa depannya terutama dalam membeli rumah.
"Memang kebiasaan millenials berbeda tetapi perlu juga untuk memikirkan bahwa hidup tidak hanya hari ini tapi juga tentang masa depan juga," ujar Alim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.