JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir setiap gedung pasti memiliki ruang tunggu. Mulai dari gedung sekolah, perkantoran, rumah sakit, stasiun, hingga terminal dilengkapi dengan ruang tunggu.
Padahal tidak semua orang menyukai ruang tunggu. Terlebih menunggu merupakan aktivitas atau kegiatan yang sangat membosankan.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Software Advice yang merupakan sebuah kelompok konsultasi yang berbasis di Austin, Texas, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa hampir semua orang tidak menyukai ruang tunggu.
Survei tersebut melaporkan, sebanyak 97 persen orang mengalami frustrasi karena waktu tunggu. Sehingga ruang tunggu menjadi salah satu tempat paling suram di dunia.
Selain itu, sebanyak 80 persen responden mengatakan bahwa waktu tunggu yang terlalu lama dapat membuat rasa frustarsi semakin besar, sementara waktu tunggu singkat dapat meminimalisasi rasa frustrasi mereka.
Baca juga: Desain Interior Pengaruhi Perilaku Seseorang
Lalu, sebanyak 40 persen responden lainnya mengatakan mereka bersedia menemui dokter lain di rumah sakit jika waktu tunggunya lebih singkat.
Kemudian 20 persen responden berani membayar biaya lebih untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat.
Arsitek Langdon Wilson International Ziad Khan mengatakan, meski ruang tunggu memiliki dampak yang tidak baik bagi banyak orang, faktanya masih banyak gedung-gedung di dunia yang tetap memberikan fasilitas ruang tunggu.
"Namun ruang gawat darurat, pusat perawatan darurat, kantor dokter, DMV, kantor pemerintah, universitas, terus mengeluarkan uang untuk membangun ruang yang ditakuti ini," kata Ziad seperti dikutip dari Archdaily, Rabu (30/12/2020).
Ziad mengatakan perkembangan teknologi saat ini semakin canggih. Aktivitas apa pun bahkan dapat secara mudah dilakukan dengan mengombinasikan peran serta teknologi ke dalamnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.