JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memperkirakan industri konstruksi Tahun 2021 akan tumbuh 5,2 persen hingga 6,7 persen.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas J Rizal Prima mengatakan, pertumbuhan yang terjadi pada sektor konstruksi akan berbanding lurus dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia tahun depan.
"Pertumbuhan sektor konstruksi berbanding lurus secara konstan terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Rizal seperti dikutip dalam laporan Outlook Pembangunan Infrastruktur 2021 Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (30/12/2020).
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga bakal tumbuh mencapai 5 persen yang mendorong pertumbuhan pada industri di berbagai sektor, salah satunya industri konstruksi.
Baca juga: Mulai 2021, Penggunaan Barang Impor Dilarang untuk Properti dan Konstruksi
"Pada Kuartal III-2020, ekonomi kita merosot tajam mencapai minus 3,49 persen, sehingga itu juga menyebabkan merosotnya pertumbuhan industri properti hingga mencapai minus 4,52 persen," jelasnya.
Kebijakan alokasi anggaran infrastruktur sebesar Rp 417,4 triliun dalam APBN 2021 juga diharapkan menjadi stimulus yang dapat kembali menyumbangkan kontribusi positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Selama ini sektor konstruksi turut serta memberikan kontribusi positif bagi PDB di Indonesia.
Rizal menyebut sektor konstruksi sejak tahun 2015 hingga 2020 tercatat selalu memberikan kontribusi lebih dari 10 persen terhadap PDB setiap tahunnya.
Bahkan pada Triwulan III-2020 yang merupakan masa-masa sulit di tengah pandemi Covid-19, industri konstruksi masih tetap berkontribusi positif 10,6 persen terhadap PDB.
"Sehingga diprediksi untuk tahun 2021 mendatang industri sektor konstruksi akan memberi kontribusi positif bagi PDB kita mencapai 10,7 persen," kata dia.
Adapun alokasi anggaran infrastruktur pada tahun 2021 melonjak tajam yaitu sebesar Rp 417,4 triliun. Sebelumnya pada 2020 alokasi infrastruktur hanya sebesar Rp 281,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan anggaran tersebut dikarenakan pemerintah ingin mengejar beberapa proyek yang sempat tertunda pada tahun ini. Termasuk untuk menambah proyek-proyek baru pada 2021.
"Sehingga kelihatan pada tahun 2021 terjadi kenaikan hingga 47 persen sendiri menjadi Rp 413,8 triliun. Itu untuk menampung banyak sekali luncuran yang tertunda tahun ini," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.