JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Kalimantan Selatan (Kalsel) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, selama ini penyaluran FLPP Bank Kalsel selalu menenuhi target.
“Penyaluran FLPP Bank Kalsel selalu memenuhi target," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (07/12/2020).
Baca juga: Lewati Target, Subsidi Rumah FLPP Tembus 102.665 Unit
Tambahan kuota FLPP diajukan karena permintaan perumahan subsidi di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi.
Permintaan terutama berasal dari ASN dan karyawan millenial yang belum seluruhnya memiliki hunian.
Kehadiran FLPP baik dalam bentuk subsidi bunga (SB) dan bantuan uang muka (BUM) bisa menjadi solusi atas kebutuhan hunian tersebut.
Dengan ditambahnya kuota FLPP akan turut menggerakkan ekonomi Kalimantan Selatan, khususnya bagi pengusaha dan pekerja di sektor properti.
"Kami berharap Pak Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR) dan Pak Arief Sabaruddin (Direktur Utama PPDPP) dapat mempertimbangkan permintaan penambahan kuota bagi Bank Kalsel di tahun 2021 ini,” ucap Agus.
Meski kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami resesi akibat pandemi Covid-19, tidak menghambat Bank Kalsel untuk tetap aktif menyalurkan KPR bersubsidi.
Bahkan, pada tahun 2018 Bank Kalsel menduduki peringkat empat penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) se-Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.