Ketiga, memiliki tingkat recovery Ni yang lebih baik, melalui bagian slag settling yang diperpanjang oleh dimensi rectangular.
Sementara, pada Proyek Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Kobalt yang menjadi inti pada kerja sama CKI-WIKA, teknologi yang akan digunakan adalah High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Teknologi ini terbukti dapat mengolah bijih nikel limonit kadar 1,25% Co and 0,13% Ni menjadi Mixed Hydroxide Precipitate dengan kandungan 40.000 ton Nikel per tahun dan 4.000 ton Kobalt per tahun sebagai bahan baku komponen baterai kendaraan listrik.
Produk sampingan (byproduct) yang bernilai ekonomis dari HPAL plant ini adalah konsentrat Kromium sebesar 158.000 ton per tahun.
Teknologi HPAL mampu memanfaatkan bijih nikel kadar rendah (limonit) untuk diambil mineral berharganya seperti kobalt dan nikel secara ekonomis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.