Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nagara Rimba Nusa", Gabungan Konsep Ruang Terbuka Hijau dan Biru

Kompas.com - 23/11/2020, 18:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Nagara Rimba Nusa" telah ditetapkan sebagai juara pertama pemenang sayembara gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajem Passer Utara, Kalimantan Timur pada 23 Desember 2019 lalu.

Karya desain yang diusung oleh oleh tim Urban+ ini mengalahkan empat finalis lain yang mengikuti ajang itu.

Keempat finalis tersebut yakni, The Infinite City (Juara II), Kota Seribu Galur (Juara III), Zamrud Khatulistiwa (Harapan I), serta Banua Rakyat Nusantara (Harapan III).

Nagara Rimba Nusa berasal dari kata "Nagara" yaitu negara, "Rimba" adalah pengaturan untuk hutan, serta "Nusa" merupakan konsep yang berkonsentrasi lingkungan IKN yang dikelilingi oleh air atau alam.

Founder & Director Urban+ Sibarani Sofian mengatakan hal itu dalam webinar, Jumat (20/11/2020).

"Konsep desain Nagara Rimba Nusa ini mengedepankan perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Biru yang terhubung menjadi elemen penting bagi konsep ekologis kota dan konservasi alami Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)," terang Sibarani.

Baca juga: Nagara Rimba Nusa, Juara Pertama Sayembara Gagasan Desain IKN

Sibarani melanjutkan, KIPP merupakan sebuah urban ekosistem di mana alam dan kota sebagai lingkungan binaan terhubung dan hidup sebagai kesatuan organisme.

Kesatuan ini diimplementasikan dalam perencanaan kawasan yang terhubung dengan jaringan koridor hijau tak terputus atau jemari hijau (green finger) dan mengoneksikan dengan ruang terbuka biru.

Kedua ruang ini dapat saling menjaga keseimbangan kondisi iklim kawasan IKN.

Dia menjelaskan, RTH dan Biru dalam KIPP merupakan aktivitas kawasan sekaligus koridor habitat flora dan fauna yang terbagi Zona Natural Forest dan Zona RTH Binaan atau Taman Kota.

Selain mengedepankan konsep RTH dan Biru, Nagara Rimba Nusa juga mendepankan green mobility & infrastrutcture (mobiliitas dan infrastruktur hijau).

Konsep ini, kata Sibarani, mengedepankan konektvitas kawasan yang memprioritaskan transportasi publik atau bukan kendaran pribadi.

Misalnya, memberikan kemudahan akses bagi para pejalan kaki, pesepeda, dan angkutan umum.

"Kita harapkan, 80 persen kawasan (area IKN) terlayani dengan transportasi publik," ucap Sibarani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com