Tarik Minat Pembeli, Pengembang di Tajur Bagi-bagi Voucher Rp 300 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak buruk bagi industri properti di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan semakin merosotnya tingkat daya beli masyakarat terhadap properti.

Meski demikian, terdapat sejumlah properti yang tetap diminati dan mencatatan penjualan memuaskan di tengah pandemi Covid-19 terutama pada periode Januari-Oktober 2020.

Salah satunya PT Tajur Surya Abadi, pengembang perumahan Royal Tajur, Bogor. 

General Manager Royal Tajur Hendra Gunawan mengatakan selama pandemi Covid-19 penjualan kavling, rumah, dan apartemen di Royal Tajur relatif masih stabil.

Karenanya, sebagai ungkapan terima kasih, Royal Tajur memberikan voucher dengan total nilai Rp 300 juta selama periode November-Desember 2020 untuk tiga pembeli setiap bulan.

Baca juga: Sabet Gelar Terbaik, Ini Strategi Sinarmas Land Selama Pandemi Covid-19

Hendra menjelaskan, voucher tersebut dapat digunakan sebagai uang muka atau down payment (DP) pembelian unit tower pertama Royal Heights Apartment, yang berada di kawasan perumahan tersebut.

"Misalnya mereka beli tipe 1 bedroom seharga Rp 520 juta dengan DP minimal 10 persen atau Rp 52 juta, voucher bisa digunakan. Jadi pembeli yang terpilih itu tidak perlu mengeluarkan uang DP,” jelas Hendra dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/11/2020).

Hingga saat ini, progres pembangunan tower pertama Royal Heights Apartment sudah mencapai 90 persen. Ditargetkan bangunan fisik selesai pada akhir Desember 2020.

Rencananya, Januari 2021 apartemen dijadwalkan memasuki tahap proses Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan serah terima unit mulai April 2021 secara bertahap.

Selain apartemen, Royal Tajur juga memasarkan rumah tapak di beberapa cluster yang harganya mulai dari Rp 990 juta hingga Rp 3,2 miliar.

Kemudian kavling siap bangun di Avebury Boulevard yang merupakan produk baru yang sudah mulai dibuka penjualannya.

Kavling ini ditawarkan dengan luas mulai 200 meter persegi hingga 330 meter persegi, dengan harga mulai Rp 1,6 miliar.