Namun, karena saat ini sudah mencapai progres fisik 87,53 persen, penyelesaian waduk pun dipercepat menjadi November 2020.
Ada pun nilai kontrak Kolam Retensi Boulevard Wanggu mencapai Rp 22,729 miliar dari total pagu Rp 29 miliar.
Menurut Endra, dengan nilai kontrak sebesar itu, hasil pekerjaan terhitung efektif karena sudah terbangun kawasan kolam retensi seluas 5,9 hektar dengan kapasitas volume tampungan 295.000 meter kubik.
Kehadiran waduk ini dapat mereduksi banjir sebesar 2,46 persen untuk kala ulang 25 tahunan 51,5 meter kubik per detik.
"Jika sistem pengendali banjir ini tuntas seluruhnya, praktis banjir dapat dikendalikan hingga 75 persen. Karena kontribusi Sungai Wanggu ini paling besar di antara 13 sungai lainnya yang melintasi Kendari," terang Khaeruddin.
Dia melanjutkan, persoalan banjir sebenarnya tidak bisa diredukasi hingga 100 persen. namun demikian, pihaknya berupaya mengurangi dari segi luasan wilayah tergenang, dan durasi banjir.
Baca juga: Kamis Besok Diresmikan Jokowi, Ini 8 Fakta Jembatan Teluk Kendari
"Secepat mungkinlah kita kurangi genangannya dan areanya sekecil mungkin. Katakanlah dari sebelumnya lima jam bisa direduksi menjadi lima menit. Semoga akhir November bisa tuntas," ucap Khaeruddin.
Kolam Retensi Boulevard Wanggu yang menempati area Taman Kota Kendari ini juga akan dipercantik lanskapnya dengan menambah peruntukkan ruang terbuka hijau, taman, dan jogging track.
Ke depan, kolam retensi akan dilengkapi teknologi otomatis (digital) sehingga operasionalisasinya bisa dilakukan dengan hanya mengecek dari dashboard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.