JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Pintas (Shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja, Bali, sepanjang 12,12 kilometer, terus berlanjut.
Ruas jalan ini menghubungkan wilayah Bali bagian Selatan dan Utara serta diharapkan dapat mengurangi kelokan dan kemiringan.
Dengan demikian, strukturnya lebih landai dan mempersingkat waktu tempuh yang sebelumnya sepanjang 13,46 kilometer.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan jalan ini sangat dibutuhkan karena kondisinya sempit dan berkelok-kelok.
Pembiayaannya berasal dari APBN sebesar Rp 968,26 miliar.
Baca juga: Tol Trans-Jawa Tersambung hingga Bali Melalui Angkutan Laut
"Dari 10 lokasi, lima titik diprioritaskan karena ada 15 kelokan dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).
Selain itu, terdapat tanjangan dengan kemiringan 10-15 derajat yang akan dibuat lebih landai menjadi enam derajat.
Lokasi untuk titik 1 sampai 4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.
Sebanyak 4 lokasi yakni shortcut 3, 4, 5, dan 6 telah selesai dan mulai operasi pada Desember 2019.
Pembangunan shortcut 4 dilengkapi dua jembatan masing-masing sepanjang 198 meter dan 287 meter. S
Selanjutnya untuk pembangunan shortcut 5 dan 6 dari panjang jalan 1,9 kilometer dengan kelandaian 12 persen dan 15 tikungan menjadi 6 persen kelandaian dengan 6 tikungan.
Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Ditjen Bina Marga tengah menyiapkan pembangunan untuk shortcut 7 dan 8 yang dimulai dengan lelang dini pada Oktober 2020 dan pengerjaan fisiknya pada 2021.
Untuk sisanya pada 4 titik yakni 1, 2, 9, dan 10 akan dibangun secara bertahap setelah tahun 2021.
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter serta dilengkapi lampu penerangan jalan.
Jika kelak tuntas, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.