Basuki menambahkan, Kemenhan saat ini sedang mengerahkan prajurit Zeni TNI AD untuk melakukan land clearing, land grabbing, dan menyiapkan tanaman singkong.
Baca juga: Tahun Ini, Desain Rehabilitasi Food Estate Ditargetkan Tuntas
Menurutnya, Kementerian PUPR mendukung tata air untuk pengembangan food estate.
Langkah yang dilakukan yakni melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya.
"Awal Oktober 2020 surat perintah kerja ditargetkan bisa terbit bagi para pemenang lelang, sehingga kami bisa sesuaikan antara pekerjaan irigasi dan olah tanah dengan harapan pada Oktober-Maret sudah bisa mulai tanam," ucap Basuki.
Tak hanya soal infrastruktur, Kemenhan dan Kementerian BUMN juga berkoordinasi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Basuki menyatakan, Pemerintah akan merekrut masyarakat dengan rentang usia 28-35 tahun. secara sukarela. Mereka nantinya akan mengikuti program komponen cadangan.
Baca juga: Basuki Sebut Lokasi Food Estate Berada di Lahan Aluvial
"Kemudian ikut program komponen cadangan dengan dilatih bagaimana cara bertani dalam waktu kurang lebih 4 bulan," tutur Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi.
Pembangunan pusat pengembangan tanaman pangan tersebut diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan