JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN menjadi penopang pertumbuhan kredit di tengah pandemi.
Porsi KPR subsidi sebesar 45,11 persen dari total portofolio kredit Perseroan.
Direktur Finance, Planning, dan Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, hingga Juni 2020, penyaluran KPR subsidi tercatat mengalami pertumbuhan yakni sebesar 5,84 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sebelumnya KPR subsidi BTN tercatat Rp 107,34 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp 113,61 triliun pada periode yang sama tahun 2020.
"KPR kami masih tumbuh terutama di KPR subsidi sampai dengan 5,84 persen," kata Nixon saat Public Expose, Selasa (25/8/2020).
Baca juga: Juli-September 2020, BTN Bidik Penyaluran Dana Rp 15 Triliun
Sedangkan dari segmen KPR non-subsidi Perseroan mencatat penurunan sebesar 1,96 persen atau sebesar Rp 79,87 triliun.
Penurunan juga terjadi di segmen kredit perumahan lainnya yakni sebesar 10,15 persen atau sebesar Rp 7,56 triliun.
Kinerja untuk penyaluran kredit non-perumahan pun menunjukkann merosot sebesar 5,68 persen atau Rp 22,91 triliun.
Meski demikian, lini kredit korporasi masih menunjukkan kenaikan sebesar 13,47 persen menjadi sekitar Rp 6,3 triliun.
Demikian halnya dengan pembiayaan yang disalurkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, meningkat sebesar 3,07 persen menjadi sekitar Rp 23,88 triliun
Nixon menambahkan, meski dilanda pandemi, perkembangan industri perumahan di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif.
Menurut House Price Index BTN, pertumbuhan industri ini mulai menunjukkan peningkatan pada kuartal II-2020 sebesar 1,37 persen secara kuartalan dan 3,93 persen secara tahunan.
Dari seluruh tipe, rumah tipe 36 menunjukkan pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,38 persen qtq dan 3,97 persen yoy.
Baca juga: Bidik Milenial, BTN Rilis KPR Merdeka Bebas Angsuran Dua Tahun
"Pertumbuhan indeks tertinggi ada pada rumah kecil tipe 36 yang mana tipe tersebut merupakan pangsa pasar utama BTN. Hal ini menunjukkan ruang pertumbuhan bisnis BTN masih tersedia," tutur Nixon.
Pertumbuhan rumah tipe 45 mengalami peningkatan yakni 1,44 persen secara kuartalan dan 3,91 persen secara tahunan.
Sedangkan pada rumah tipe 70 pertumbuhan tercatat sebesar 1,18 persen secara kuartalan dan 3,93 persen secara tahunan.
Dengan capaian ini, Nixon memproyeksikan permintaan kredit masih akan menunjukkan perbaikan.
Pandemi juga membuat perseroan melakukan berbagai penyesuaian mulai dari strategi bisnis, proses bisnis, hingga target bisnis.
Untuk itu, dia optimis, perusahaan dapat memenuhi target. Termasuk laba bersih Rp 1,1 triliun sampai Rp 1,2 triliun.
Hingga Juni 2020, BTN berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 768 miliar.
"Kami yakin bahwa kita bisa mencapai laba sampai akhir tahun Rp 1,2 triliun," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.