JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan rekonstruksi (pembangunan kembali) Pasar Legi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Rekonstruksi tersebut dilakukan karena Pasar Legi mengalami kebakaran pada tahun 2017 silam.
Rekonstruksi meliputi peningkatan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, dan tertata rapi.
“Konsep rekonstruksi pasar disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal," ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip Kompas.com dari laman Kementerian PUPR, Selasa (11/8/2020).
Basuki melanjutkan, setiap kegiatan dalam rekonstruksi pasar dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda).
Baca juga: Pasar Tikung, Hybrid Market Pertama di Indonesia
Pasar Legi dibangun dengan luas total 32.172 meter persegi untuk empat lantai pasar dan dua lantai area parkir. Pasar tersebut terdiri dari 1.468 kios dan 1.021 los.
Pasar ini direncakan dapat menampung sekitar 4.000 pedagang dengan urutan prioritas yang menempati gedung baru ini yakni, pedagang lama Pasar Legi, pedagang Pasar eks-Pengadilan, pedagang eks-Pasar Lanang, Pedagang eks-Stasiun, serta pedagang pendatang baru.
Pembangunan Pasar Legi pun telah dilakukan sejak 30 Januari 2020 dengan anggaran Rp 137,5 miliar.
Pembangunan pasar tersebut dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Persada Gedung, konsultan manajemen konstruksi PT Rancang Persada dan konsultan perencana CV Profil Emas Konsultan.
Saat ini, progres pembangunan Pasar Legi telah mencapai 29,8 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.