JAKARTA, KOMPAS.com - Harga permintaan rata-rata (asking price) terkini apartemen di Jakarta stagnan, menyusul seretnya penjualan seiring melemahnya daya beli masyarakat.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan hal itu sat konferensi virtual pada Rabu (8/7/2020).
Menurut Ferry, harga rata-rata apartemen pada Kuartal II-2020 hanya bergeser sedikit Rp 50.000 menjadi Rp 34,95 juta per meter persegi.
Angka ini berubah tipis 0,1 persen secara kuartalan, dari Kuartal II terhadap Kuartal I, sementara secara tahunan hanya berubah 1,5 persen.
"Sebagian besar pengembang memutuskan untuk tidak melakukan perubahan harga karena unit mereka akan menjadi lebih tidak terjangkau jika mereka mematok angka lebih tinggi," kata Ferry.
Baca juga: Hak Guna Ruang Apartemen, LRT, dan MRT Diusulkan Segera Dibentuk
Berikut ini harga rata-rata apartemen di tiga kawasan; Central Business District Jakarta (CBD), Jakarta Selatan, dan di luar area primer.
Di CBD Jakarta, harga permintaan rata-rata Rp 52,1 juta per meter persegi, sementara di Jakarta Selatan mencapai Rp 39,2 juta per meter persegi, dan di luar area primer sekitar Rp 26,6 juta.
Ferry berasumsi bahwa harga permintaan akan tetap stagnan pada kuartal berikutnya.
Sementara untuk apartemen sewa servis dan non servis, tidak ada pasokan baru yang masuk pasar, sehingga secara kumulatif jumlahnya mencapai 5.701 unit.
Angka ini akan tetap bertahan jika pipa pengembangan apartemen sewa tidak selesai karena terhambat Pandemi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.