Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Tengah "Trending", Bakal Primadona Baru Kawasan Industri?

Kompas.com - 07/07/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Berikutnya KI Terboyo (PT Merdeka Wirastama), LIK Bugangan Baru Semarang (PT Tanah Makmur), dan KI Wonogiri (PT Kawasan Industri Wonogiri), 

Meski masih belum bisa menyaingi Jawa Barat, Jawa Tengah berpotensi menjadi pusat pertumbuhan KI baru Nasional.

Bahkan, menurut Senior Associate Director Industrial Services Colliers International Indonesia Rivan Munansa, Jawa Tengah pertumbuhan itu tak akan lama karena karena dukungan infrastruktur yang demikian masif.

Sebut saja Jaringan Tol Trans-Jawa, Pelabuhan Laut Internasional Tanjung Mas, Bandara Internasional Ahmad Yani yang telah mengalami perluas untuk terminal penumpang, rencana Tol Semarang-Demak, dan jalan nasional non-tol lintas utara, tengah, dan selatan.

"Selain itu, upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah masih kompetitif dibanding Jawa Barat. Jadi, KI di sini masih cocok untuk jenis padat karya atau labour intensive," kata Rivan kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020) malam.

Baca juga: Jokowi Kasih Diskon ke Investor Asing, Berapa Harga Lahan Industri Tertinggi?

Untuk diketahui, UMP Jawa Tengah pada 2020 sekitar Rp 1,7 juta. Sedangkan UMP Jawa Barat ditetapkan Rp 1,8 juta.

Demikian halnya dengan upah minimum masing-masing kota/kabupaten (UMK) jika harus dibandingkan antara Batang, Kendal dan Semarang dengan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta masih jauh lebih rendah.

UMK Batang, Kendal, dan Semarang serentang Rp 2 juta hingga Rp 2,7 juta sementara UMK Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sekitar Rp 4 juta sampai Rp 4,5 juta.

Faktor lainnya, menurut Rivan, adalah harga lahan industri yang juga kompetitif. Investor akan mempertimbangkan hal ini. 

Namun demikian, harga lahan murah saja tidak cukup. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah harus mendukung KI-KI ini agar meningkatkan kualitasnya dari baik segi pengelolaan yang profesional dan kelengkapan infrastruktur dan fasilitasnya.

"Jika ingin menarik lebih banyak lagi investor dan perusahaan asing harus mau berkompetisi secara ketat dengan meningkatkan daya saing berupa kualitas agar setara dengan KI-KI di Jawa Barat," tuntas Rivan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com