JAKARTA, KOMPAS.com - Selama dekade ini, industri ruang kerja bersama telah berkembang pesat, khususnya di Jakarta.
Beberapa pemain besar terus mendominasi pasar, seperti CoHive, WeWork, GoWork, Kolega dan UnionSpace.
Biasanya, operator co-working space di Jakarta menawarkan berbagai layout ruangan, termasuk area terbuka, kantor pribadi, ruang rapat, hingga ruang acara. Selain itu, para operator menawarkan keanggotaan dengan fasilitas khusus.
Operator co-working space yang secara aktif memenuhi kebutuhan pekerja dan memiliki rencana ekspansi guna menangkap permintaan yang turut meningkat, tak kalah banyak.
Baca juga: Co-Working Space Diprediksi Tumbuh Lambat Sampai 2021
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mencatat, di Indonesia terdapat 200 operator co-working space. Sebanyak 90 persen atau 180 di antaranya berada di Jakarta.
Berdasarkan lokasi, sebagian besar atau 64 persen ruang kerja bersama berada di area Central Business District (CBD).
Sementara di area non-CBD, Jakarta Selatan memiliki pasokan ruang kerja dengan porsi terbesar yakni 18 persen dan diikuti oleh Jakarta Pusat sebanyak 7 persen.
Kemudian Jakarta Utara dengan persentase sebanyak 6 persen serta Jakarta Barat sebanyak 5 persen.
"Pasokan di Jakarta Timur paling sedikit dibandingkan dengan lokasi lain," ucap Anton dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Dia menambahkan, selama semester I-2020, pasar co-working space Jakarta hanya mengalami sedikit penambahan ruang baru, yakni sebanyak 15.000 meter persegi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.