Beberapa pemain besar terus mendominasi pasar, seperti CoHive, WeWork, GoWork, Kolega dan UnionSpace.
Biasanya, operator co-working space di Jakarta menawarkan berbagai layout ruangan, termasuk area terbuka, kantor pribadi, ruang rapat, hingga ruang acara. Selain itu, para operator menawarkan keanggotaan dengan fasilitas khusus.
Operator co-working space yang secara aktif memenuhi kebutuhan pekerja dan memiliki rencana ekspansi guna menangkap permintaan yang turut meningkat, tak kalah banyak.
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mencatat, di Indonesia terdapat 200 operator co-working space. Sebanyak 90 persen atau 180 di antaranya berada di Jakarta.
Berdasarkan lokasi, sebagian besar atau 64 persen ruang kerja bersama berada di area Central Business District (CBD).
Sementara di area non-CBD, Jakarta Selatan memiliki pasokan ruang kerja dengan porsi terbesar yakni 18 persen dan diikuti oleh Jakarta Pusat sebanyak 7 persen.
Kemudian Jakarta Utara dengan persentase sebanyak 6 persen serta Jakarta Barat sebanyak 5 persen.
"Pasokan di Jakarta Timur paling sedikit dibandingkan dengan lokasi lain," ucap Anton dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Dia menambahkan, selama semester I-2020, pasar co-working space Jakarta hanya mengalami sedikit penambahan ruang baru, yakni sebanyak 15.000 meter persegi.
Beberapa operator yang melakukan ekspansi pada tahun ini adalah CoHive, Connext, GoWork, Kedasi, Ko+labora, UnionSpace, dan Wellspaces.com.
Capaian tersebut, menurut Anton, lebih sedikit dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada saat itu, penambahan ruang kerja bersama tercatat seluas 40.000 meter persegi.
"Dengan ekspansi baru, total pasokan ruang kerja bersama saat ini sekitar 200.000 meter persegi," tutur Anton.
Dengan kata lain, ruang seluas 200.000 meter persegi di Jakarta itu diperebutkah oleh 180 operator.
https://properti.kompas.com/read/2020/06/29/220359621/180-operator-berebut-ruang-co-working-space-di-jakarta