JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kemampuan pendanaan pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanda Negara (APBN) APBN sangat terbatas.
Oleh karenanya dibutuhkan inovasi pembiayaan lain, salah satunya melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.
"Kementerian PUPR memanfaatkan secara optimal potensi alternatif pembiayaan seperti SBSN untuk mengurangi kesenjangan antara kebutuhan dengan kemampuan pembiayaan APBN dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur," ucap Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (29/6/2020).
Basuki menuturkan, fokus pelaksanaan proyek jalan dan jembatan dengan pembiayaan SBSN meliputi peningkatan kemantapan jalan lintas utama dan mendukung Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS).
Pembiayaan melalui SBSN diprioritaskan pada ruang yang saudah berfungsi dan bisa memacu konektivitas jalan yang sudah ada.
Baca juga: Gunakan Dana SBSN Rp 553,57 Miliar, Jembatan Musi IV Sudah Dibuka
Salah satu ruas jalan yang memanfaatkan pembiayaan melalui model ini adalah Jalan batas Provinsi Jambi-Peninggalan sepanjang 90,15 kilometer.
Anggaran yang dikucurkan untuk pemanttapan jalan ini sebesar Rp 193 miliar. Hingga saat ini, progres konstruksi jalan tersebut mencapai 85,47 persen.
Setelah preservasi selesai dilaksanakan, diharapkan jalan ini dapat meingkatkan waktu tempuh dari 3,5 jam menjadi 32 jam perjalanan.
Selain ruas tersebut proyek preservasi jalan lainnya dilakukan di Jalan Peningggalan-Sei-Lilin-Betung sepanjang 77,74 kilometer.
Progres fisik pekerjaan tersebut kini mencapai 81,35 persen dengan total nilai kontrak sebesar Rp 209,6 miliar.
Dengan selesainya preservasi, diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh dari 4 jam menjadi 3,5 jam perjalanan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang Saiful Anwar mengatakan, ruas lain yang ditingkatkan kualitasnya adalah Jalan Betung-Batas Kota Palembang sepanjang 56,16 kilometer.
Anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini sebesar Rp 124 miliar.Saiful menuturkan, hingga kini progres pembangunannya mencapai 67,31 persen.
Proyek lainnya adalah preservasi Jalan Batas Kota Palembang-Sp Indralaya-Sp Meranjat-Batas Kota Kayu Agung sepanjang 49,55 kilometer dengan nilai kontrak sebesar Rpp 118 miliar.
Baca juga: Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Meningkat Tiap Tahun
"Diharapkan dengan peningkatan kualitas layanan, akan mempercepat waktu tempuh pada ruas tersebut dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam perjalanan. Saat ini progres fisik pekerjaannya sudah mencapai 79,8 persen," ucap Saiful.
Sementara ruas terakhir adalah Celikah-Kayu Agung-Batas Kota Kayu Agung-Sp Penyandingan-Batas Lampung sepanjang 109,6 kilometer. Nilai kontrak proyek ini sebesar Rp 199,9 miliar.
Dengan adanya perbaikan kualitas layanan, diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh dari 3,5 jam menjadi hanya 2,5 jam perjalanan. Hingga saat ini, progres konstruksi preservasi jalan tersebut mencapai 73,2 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.