Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ATI: Proyek Infrastruktur KPBU Terganjal Likuiditas

Kompas.com - 16/06/2020, 16:40 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan, kendala utama dari keberlanjutan proyek infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pada masa Pandemi Covid-19 adalah likuiditas.

Oleh sebab itu, Pemerintah sebaiknya terus berusaha untuk menyalurkan dana sebanyak mungkin ke pasar.

"Sayangnya dengan biaya pendanaan (cost of fund) yang masih tinggi seperti saat ini, dunia usaha juga masih ragu untuk memanfaatkannya. Ini sedang terjadi, termasuk di industri infrastruktur," ucap Kris kepada Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Kris mengungkapkan, kondisi tersebut diibaratkan seperti orang yang sedang bergelut mencari likuiditas dan tanpa disadari sebetulnya sedang duduk di tumpukan uang.

Menurut dia, stimulus fiskal maupun moneter saat Pandemi Covid-19 adalah bagian dari upaya untuk menjaga iklim investasi di bidang infrastruktur.

Baca juga: ATI Sambut Positif Kesepakatan Dana Talangan Tanah Jalan Tol

Saat ini, ATI masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk meraih dukungan dan realisasi stimulus yang diajukan oleh ATI beberapa waktu lalu.

Ada dua hal yang harus dijaga dalam proyek infrastruktur dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Pertama, likuiditas para operator jalan tol. Akibat turunnya trafik, pendapatan operator jalan tol mengalami penurunan.

Penurunan ini dapat mengganggu arus kas para operator dalam memenuhi kewajibannya, baik untuk biaya operasi, pemenuhan SPM, pengembalian pinjaman, maupun untuk pendanaan belanja modal.

Kedua, menjaga iklim usaha dan keberlangsungan model bisnis KPBU dalam pengadaan infrastruktur di Indonesia.

Menurutnya, tahapan pembentukan KPBU menuju model bisnis yang matang di sektor jalan tol ini harus diselamatkan.

"Pandemi Covid-19 saat ini adalah momentum dan pembuktian apakah Pemerintah terbukti memiliki "political will" untuk bersama menjaga dua aspek dampak pandemi tersebut melalui berbagai stimulus ekonomi, baik fiskal maupun moneter," kata Kris.

Jika tahapan pembuktian tersebut gagal dilakukan oleh Pemerintah dalam waktu segera, pelibatan badan usaha dan swasta di proyek proyek infrastruktur ke depan akan mengalami tantangan yang semakin berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau