KOMPAS.com - Jaringan perusahaan Starbucks mengumumkan akan melakukan transformasi pada bisnis kedai kopinya di kota-kota besar.
Dilaporkan oleh CNBC, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka akan menutup lebih dari 400 tokonya selama 18 bulan ke depan.
Penutupan ini merupakan bagian dari rencana untuk mengubah kedai mereka di Amerika Serikat (AS).
Transformasi dengan menambah lebih banyak kedai melalui metode pick-up di kawasan perkotaan padat seperti New York, Chicago, atau San Francisco.
Untuk itu, jaringan perusahaan kopi ini pun disebut akan merenovasi tata letak kedai mereka dengan menambah ruang khusus untuk layanan drive-thru dan konter terpisah bagi pelanggan yang memesan lewat aplikasi daring.
Baca juga: 90 Persen Gerai Starbucks di Amerika Serikat Mulai Buka Juni Mendatang
Metode ini dipilih lantaran adanya pergeseran dalam pemesanan melalui daring yang tentunya meminimalisasi adanya kontak antar manusia dan mengurangi keberadaan pelanggan di dalam toko
"Secara alami memungkinkan adanya jarak fisik yang lebih besar," kata CEO Starbucks Kevin Johnson.
Sebelumnya, perubahan dan modifikasi kafe-kafe akan dilangsungkan selama tiga hingga lima tahun ke depan.
Namun pandemi Covid-19 membuat perusahaan akhirnya memutuskan untuk mempercepat rencana ini.
Dia menambahkan, pandemi yang melanda berbagai negara membuat perusahaan mempercepat rencana transformasi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.