JAKARTA, KOMPAS.com - Mercer's 2020 Cost of Living Survey menempatkan Hong Kong pada peringkat teratas sebagai kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia.
Kota bekas koloni Inggris ini mempertahankan posisinya selama tiga tahun berturut-turut.
Dalam survei biaya hidup tersebut, Mercer mengacu pada Kota New York sebagai basis dasar untuk perbandingan. Sementara pergerakan mata uang diukur terhadap dollar AS.
Mercer menyigi 400 kota di seluruh dunia. Untuk tahun ini, Mercer memasukkan peringkat dari 209 kota.
Baca juga: Virus Corona Dorong Pengembang Hong Kong Bersih-bersih Aset Properti
Adapun pemeringkatan diukur berdasarkan komparasi lebih dari 200 item, termasuk perumahan, transportasi, makanan, pakaian, barang rumah tangga, hingga hiburan.
Selain itu, menurut survei, sebanyak enam dari 10 kota teratas berbiaya hidup termahal berada di Asia.
Pada posisi kedua, Mercer menempatkan Kota Ashgabat di Turkmenistan, mengalahkan Tokyo yang pada tahun lalu berada di posisi ini.
Ibu kota Jepang tersebut kini berada di peringkat ketiga, menyusul Zurich di peringkat keempat.
Selanjutnya, Singapura yang pada tahun lalu berada di ranking ketiga, tahun ini menempati posisi kelima yang diikuti oleh New York, Shanghai, dan Bern.
Sementara posisi kedelapan dan kesembilan ditempati oleh Geneva dan Beijing.
Baca juga: Imbas Aksi Protes, Banyak Proyek Properti di Hong Kong Tertunda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.