KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memperburuk pasar properti di Thailand, khususnya perkantoran Bangkok.
Kepala Eksekutif Savills Thailand Robert Collins mengatakan volume pasokan di kawasan Central Business District (CBD) diperkirakan mencapai 150 persen di atas jumlah saat ini.
Dampaknya, tingkat kekosongan diperkirakan akan menjadi lebih tinggi. Hal ini kemungkinan juga akan menyebabkan penurunan harga sewa.
"Kami memperkirakan pasar perkantoran akan di bawah tekanan besar, terlepas dari pandemi Covid-19," ucap Collins seperti dikutip Kompas.com dari Bangkok Post, Selasa (9/6/2020).
Collins menambahkan, selama lima hingga 10 tahun terakhir, harga sewa di beberapa gedung perkantoran di area CBD telah tumbuh sekitar 100 persen.
Namun tren itu disebut akan berbalik karena kondisi ekonomi.
Baca juga: Perkara Pencakar Langit, Bangkok Mengungguli Jakarta
Meski begitu, gerakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tidak akan berdampak signifikan pada pasar perkantoran Bangkok.
Menurutnya perusahaan besar masih memerlukan kantor dan alamat fisik untuk keperluan pajak.
Sementara dari sektor perumahan, Collins mengatakan, pengembang berjuang untuk menjual pasokan kondominium yang ada, meski saat ini pembeli dari luar negeri berkurang.
Baca juga: Pasca Covid-19, Pasar Properti Hongkong Kembali Memanas
Akan tetapi, Collins berpendapat, salah satu sektor yang berhasil melalui krisis ini adalah ritel yang berbasis makanan, terutama perusahaan yang memiliki sistem pengiriman yang baik.
"Ritel telah menjadi sektor yang cukup baik dibandingkan dengan perumahan dan dapat bertahan lebih baik dari pada perkantoran selama beberapa tahun ke depan," ucap dia,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.