Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 12:35 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menciptakan kawasan  yang mengintegrasikan pertanian, perkebunan, dan peternakan atau food estate guna menjamin kebutuhan dan ketahanan pangan Nasional.

Food estate ini merupakan suatu daerah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan baru di Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini, daerah yang ditetapkan sebagai food estate adalah Kabupaten Pulang Pisau di Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurutnya, food estate sudah menjadi Program Strategis Nasional (PSN) pemerintah dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan dalam tiga tahun ke depan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil menambahkan, perlu dilakukan survei dan pemetaan daerah yang akan dijadikan sebagai food estate.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN Bayar Ganti Rugi Tanah Dua Proyek Jalan Tol

Hal ini karena luas wilayah yang akan dilakukan intensifikasi mencapai 10.594 hektar.

Menurut data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, daerah tersebut tersebar di 55 desa.

"Survei harus dilakukan bersama dan perlu melibatkan Kementerian/Lembaga. Untuk penentuan batas kawasan hutan, kami perlu didampingi untuk identifikasi batas tersebut," kata Sofyan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Sofyan melanjutkan, guna melengkapi data, Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) perlu menyediakan peta dasarnya.

Dia berharap, program food estate tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan. Oleh karena itu perlu dibentuk Project Management Office (PMO).

"Saya kira program ini bisa berjalan, namun untuk mengatasi kendala kita perlu membentuk PMO. Harapannya dengan adanya PMO ini, tidak ada proyek gagal dan ada signature dari Pak Menko Perekonomian," tuntas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com