Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jembatan Sei Alalak Banjarmasin Ditargetkan Rampung 2021

Kompas.com - 18/05/2020, 22:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, progres konstruksi Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menembus 65,74 persen.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut kini memasuki tahap pekerjaan bentang utama, yaitu struktur pylon, counterweight, dan box traffic.

Dengan demikian, konstruksinya ditargetkan rampung pada Maret 2021. Penyelesaian jembatan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

"Kendala pelaksanaan pekerjaan akibat pandemi ini adalah dari segi ketersediaan tenaga kerja terampil dan mobilisasi peralatan," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Ikon Baru Kalsel, Jembatan Cable Stayed Lengkung Pertama di Indonesia

Jembatan Sei AlalakDok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Sei Alalak
Jembatan Sei Alalak dibangun sepanjang 850 meter dan akan menggantikan fungsi Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.

Selain itu, diharapkan jembatan ini akan menjadi tengara baru di Kota Banjarmasin.

Infrastruktur itu akan menjadi jalur utama yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala atau Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Budi mengatakan, selama pandemi, konstruksi jembatan dilaksanakan dengan memerhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

"Dengan tujuan agar penyebaran pandemi ini dapat dicegah masuk ke dalam lingkungan proyek serta membuat prosedur untuk dipedomani dan ditaati oleh semua pihak dalam lingkungan proyek," tutur Budi.

Pekerjaan Jembatan Sei Alalak menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 278,4 miliar.

Pekerjaan pembangunan dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears contract).

Jembatan Sei AlalakDok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Sei Alalak
Jembatan tersebut didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton dan diklaim lebih kuat dibanding struktur jembatan Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B.

Selain itu, konstruksinya juga telah dihitung agar tahan gempa dengan masa layan hingga 100 tahun.

Budi menambahkan, selama konstruksi berlangsung arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kaytu Tangi 2.

Kelak, jika pembangunan jembatan rampung, maka akan dilakukan penghapusan atau demolisi Jembatan Kayu Tangi 1.

Secara estetika, prasarana ini juga akan dilengkapi dengan sistem pencahayaan (lighting) multiwarna serta gedung yang berisi diorama perjalanan konstruksi jembatan yang dimulai pada 2018 hingga tuntas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau