JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 48,3 persen.
Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur konektivitas ini ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir 2020.
Dengan demikian, target penyelesaikan konstruksi fisik pada 2021 mendatang, dapat terlaksana.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek ini hingga 30 Aprill 2020 senilai 2,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35 triliun.
Agar dapat selesai tepat waktu, proyek ini pun tetap dikerjakan meskipun di tengah Pandemi Covid-19.
Baca juga: KCIC Ditantang Buka Studi Amdal Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Chandra mengatakan pembangunan proyek ini tetap berjalan dengan mengimplementasikan protokol pencegahan pandemi di lingkungan proyek.
"Tak dapat dipungkiri, penyebaran Covid-19 ini memang memberikan dampak terhadap proses konstruksi, namun kami tetap berupaya melaksanakan pengerjaan semaksimal mungkin," ujar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).
PT KCIC pun terus mengebut pembangunan KCJB yang mulai dicanangkan pada Tahun 2016 tersebut.
Hingga saat ini, KCIC sedang melaksanakan tahapan konstruksi terowongan atau tunnel dan Depo.
"Kami terus mengupayakan yang terbaik untuk proyek ini, pembangunannya juga masih fokus pada konstruksi trase dan stasiun. Pengerjaan pier (pilar) terus dikebut, berikut dengan pengerjaan konstruksi tunnel dan depo. Semua masih dikerjakan secara simultan," papar Chandra.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.