Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Terbaru Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah 48,3 Persen

Kompas.com - 14/05/2020, 21:00 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 48,3 persen.

Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur konektivitas ini ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir 2020.

Dengan demikian, target penyelesaikan konstruksi fisik pada 2021 mendatang, dapat terlaksana.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek ini hingga 30 Aprill 2020 senilai 2,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35 triliun.

Agar dapat selesai tepat waktu, proyek ini pun tetap dikerjakan meskipun di tengah Pandemi Covid-19.

Baca juga: KCIC Ditantang Buka Studi Amdal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Chandra mengatakan pembangunan proyek ini tetap berjalan dengan mengimplementasikan protokol pencegahan pandemi di lingkungan proyek.

"Tak dapat dipungkiri, penyebaran Covid-19 ini memang memberikan dampak terhadap proses konstruksi, namun kami tetap berupaya melaksanakan pengerjaan semaksimal mungkin," ujar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

PT KCIC pun terus mengebut pembangunan KCJB yang mulai dicanangkan pada Tahun 2016 tersebut.

Hingga saat ini, KCIC sedang melaksanakan tahapan  konstruksi terowongan atau tunnel  dan Depo.

"Kami terus mengupayakan yang terbaik untuk proyek ini, pembangunannya juga masih fokus pada konstruksi trase dan stasiun. Pengerjaan pier (pilar) terus dikebut, berikut dengan pengerjaan konstruksi tunnel dan depo. Semua masih dikerjakan secara simultan," papar Chandra.

Selain itu, proses konstruksi tunnel 1 yang menggunakan tunnel boring machine (TBM) sudah mencapai 600 meter.

Sejumlah pilar portal beam di area Cikarang kilometer 29 pun sudah mulai tersambung, salah satunya yakni di area Cibitung Interchange.

Struktur balok menerus multibentang untuk jembatan kedua pun kabarnya juga telah berhasil tersambung pada minggu lalu.

Struktur dari baja ini dirancang sepanjang 212 meter dengan melintasi dua jalan raya dan jalan layang.

Dalam membangun struktur ini, KCIC mengadopsi metode konstruksi keranjang gantung kantilever. Sementara untuk bentang samping mengadopsi metode konstruksi cor di tempat.

Rencananya, kereta api kecepatan tinggi ini dapat memangkas perjalanan dari sebelumnya lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit dengan kecepatan 350 kilometer per jam. 

Pengerjaan proyek kereta KCJB sepanjang 142,3 kilometer dilakukan oleh PT KCIC yang merupakan konsorsium yang didirikan oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan China Railway Corporation.

PSBI merupakan konsorsium empat BUMN, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tb., dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

Adapun, Wijaya Karya memiliki porsi kepemilikan saham sebanyak 38 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau