JAKARTA, KOMPAS.com - Selain merealokasi anggaran, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menjalankan refocussing kegiatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan guna mendukung penanganan serta mitigasi dampak Covid-19.
Anggaran yang digelontorkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 1,82 triliun.
"Total refocussing kegiatan Rp 1,82 triliun," ujar Basuki dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI, Senin (11/5/2020).
Baca juga: Anggaran Kementerian Pimpinan Basuki Dipangkas Jadi Rp 75,632 Triliun
Dana itu dimanfaatkan untuk Pembangunan Fasilitas Penampungan Observasi/Karantina Tahap II di Pulau Galang dan Penyelesaian Rumah Sakit Akademik UGM sebagai RS Rujukan Penanganan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Keduanya menyerap anggaran sebesar Rp 400 miliar.
Program lainnya yakni Rehabilitasi dan Renovasi (Operasionalisasi) 10 menara Wisma Atlet Kemayoran sebagai RS Darurat, dengan anggaran sebesar Rp 160 miliar.
Selanjutnya, kebutuhan internal mendesak mengatasi pandemi di lingkungan Kementerian PUPR di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 244 miliar.
Refocussing kegiatan juga dilakukan untuk pembelian resin produksi Perhutani sebesar 834 ton dengan dana Rp 25 miliar. Kegiatan ini dilakukan untuk pengecatan jalan di 17 provinsi.
Ada pula kegiatan pembelian 12.500 ton karet sebagai campuran aspal karet dari petani di 9 provinsi dengan anggaran Rp 100 miliar.
Kemudian Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air irigasi (P3TGAI) untuk 4.000 lokasi sebesar Rp 900 miliar.
Sebelumnya, program yang berada di bawah naungan Padat Karya Tunai (PKT) ini hanya dialokasikan untuk 6.000 lokasi.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka P3TGAI untuk tahun ini mencapai 10.000 lokasi.
Anggaran yang digelontorkan untuk program ini sebesar Rp 1,5 triliun yang berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Nasional (BA BUN).