JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Occupier Research Cushman & Wakefield Greater China Shaun Brodie melaporkan, China saat ini tengah mengembangkan sistem gedung perkantoran pintar yang dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan pengunjung.
Sistem tersebut menghasilkan pengumpulan data melalui Internet dan perangkat keras yang terhubung dengan sensor.
Kemudian, data yang dihasilkan tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak khusus dan hasilnya akan diketahui langsung oleh manajemen suatu gedung perkantoran.
Menurut Shaun, adanya sistem tersebut memungkinkan negara lain akan mengikuti apa yang dilakukan oleh China untuk mengetahui kesehatan pengunjung atau pegawai perkantoran.
"Sistem bangunan perkantoran pintar ini tak hanya (ada) di China. Tapi, banyak lagi (negara) yang akan mengikuti," ujar Shaun dalam laporan yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Baca juga: Penjara di Swedia Dirancang Laiknya Gedung Perkantoran
Shaun melanjutkan, manfaat teknologi pintar tersebut diantaranya, dapat mengidentifikasi kesehatan pengunjung serta mengisolasi mereka yang tidak sehat saat memasuki gedung kantor.
Kemudian, menghasilkan sistem pembersihan cerdas yang efisien dan efektif untuk membersihkan seluruh area gedung.
Mengotomatiskan penggantian reguler filter udara, memastikan proses sterilisasi gedung dengan optimal dan aliran udara di seluruh bagian gedung perkantoran didistribusikan pada waktu tertentu, serta membuat gedung kantor memiliki tekanan udara yang sesuai.
Adanya teknologi canggih tersebut dapat membuat gedung perkantoran jauh lebih sehat dari penyebaran virus tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.