Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.
Dengan selesainya Jembatan Teluk Kendari, akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk akan menjadi lebih mudah.
Jarak semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit.
Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari.
Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar tersebut sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.
Selain itu, Pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko melalui pembangunan New Port Bungkutoko seluas 66 hektar.
Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama.
Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilengkapi kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.
Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar moda seluas 20 hektar, terminal multipurpose seluas 32 hektar, terminal penumpang seluas 23 hektar, dan tracking mangrove seluas 24 hektar.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan