JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer.
Saat ini, progres konstruksi jembatan yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut sudah mencapai 85 persen.
Jembatan ini dibangun untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni Poasia dan Pulau Bungkutoko.
Kedua wilayah tersebut nantinya dikembangkan menjadi kawasan industri, Pelabuhan Kendari New Port, serta kawasan permukiman baru.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
Dengan konektivitas yang lancar, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah meningkat. Sehingga, nantinya dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Baca juga: Dua Tahun, Target Rampungnya Jembatan Teluk Kendari
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Kamis (26/3/2020).
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga.
Konsorsium kontraktornya adalah PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dengan biaya APBN sebesar Rp 809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak 2015-2020.
Pengerjaan konstruksi jembatan tersebut terdiri dari pembangunan jalan pendekat sepanjang 602, 5 meter, approach span sepanjang 357, 7 meter, side span sepanjang 180 meter, bentang utama atau main span sepanjang 200 meter.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.