JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajukan usulan terkait perhelatan mudik Lebaran 2020.
Usulan tersebut termaktub dalam empat skenario yang dilengkapi protokol pelaksanaan mudik di lapangan.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan, empat skenario tersebut telah disampaikan dalam rapat terbatas daring pada Senin (23/3/2020) yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, dan dihadiri perwakilan Kementerian Perhubungan, Polri, Kementerian BUMN dan BUMN.
Baca juga: Persingkat Waktu Tempuh, Tol Sibanceh Bisa Dilintasi April Mendatang
"Kami telah sampaikan usulan itu dan siap dengan protokol untuk berbagai skenario," jelas Danang kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).
Empat skenario tersebut adalah pertama, mudik Lebaran 2020 tetap dilaksanakan namun dengan pembatasan kendaraan umum di jalan-jalan tol.
Skenario kedua, pelaksanaan mudik dengan penerapan prinsip business as usual di jalan-jalan tol.
Skenario ketiga berupa voluntary closure atau penutupan jalan tol secara sukarela oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Skenario terakhir adalah full closure atau penutupan jalan tol sepenuhnya dari kendaraan umum dan kendaraan pribadi, kecuali kendaraan logistik bahan pokok.
"Untuk keselamatan dan kesehatan publik, skenario empat kami ajukan. Dan kalau sudah diputuskan pada ratas hari Selasa (24/3/2020) harus dijalankan," cetus Danang.
Dia menambahkan, komunikasi, dan koordinasi terus dilakukan dengan BUJT dan Asosiasi Tol Indonesia (ATI).
Oleh karena itu, seraya menyempurnakan protokol guna melengkapi empat skenario pelaksanaan mudik Lebaran tersebut, BPJT tetap akan menunggu hasil ratas kebijakan mudik Lebaran 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.