JAKARTA, KOMPAS.com - Progres pembangunan fasilitas observasi dan isolasi penyakit infeksi menular di Pulau Galang, Batam, saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H. Sumadilaga mengatakan, hingga Sabtu (21/3/2020) pukul 10.00 WIB, sebanyak 40 modul material beton pracetak sudah terpasang.
Baca juga: Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi di Pulau Galang Rampung
"Di sini dilakukan rehabilitasI gedung penunjang yg merupakan mess petugas, asrama dokter dan perawat, gedung sterilisasi, laundry, gizi, gudang, dan powerhouse," kata Danis kepada Kompas.com, Sabtu.
Dia menambahkan, fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang nantinya terdiri dari 400 ruangan.
"Jumlah fasilitas observasi dan isolasi sekitar 400 ruangan," tutur dia.
Baca juga: Fasilitas Isolasi di Pulau Galang Ditargetkan Rampung 28 Maret
Lalu di sekitar fasilitas utama terdapat ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, laboratorium.
Ada pula ruang farmasi, dapur, perumahan bagi 100 dokter dan 350 perawat, mess dokter dengan 8 kamar tidur, mess perawat dengan 90 kamar tidur, serta mess petugas dengan 22 kamar tidur.
Kemudian fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.
Material ini digunakan untuk membangun gedung bertingkat dua.
"Justru karena pracetak, kekuatannya lebih baik dan merata. Karena hasil fabrikasi agau dibuat di pabrik dengan kontrol kualitas dan ukuran yang tepat," ucap Danis.
Selain itu, konstruksi fasilitas tersebut juga melibatkan 1.500 pekerja.
Danis menuturkan, target penyelesaian konstruksi fasilitas ini tidak berubah, yaitu pada 28 Maret 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.