JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai mengirim material yang digunakan untuk pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina penyakit menular di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Material tersebut berupa panel modular yang akan dibangun di lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.
Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H Sumadilaga mengatakan, pengiriman mulai dilakukan Kamis (12/3/2020).
Sebanyak 120 material berupa modul panel dari beton pracetak (precast) dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Sijantung Karyapura di Pulau Galang.
Modul panel tersebut juga dikirim menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Hang Nadim, Batam.
"Rencananya Pelabuhan Sijantung Karyapura kita manfaatkan untuk lokasi bongkar muat modular panel,” ujar Danis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, konstruksi fasilitas tersebut terbagi menjadi tiga zonasi, yakni Zona A (Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mes petugas, asrama dokter dan perawat, gedung sterilisasi, laundry, gedung gizi, gudang dan power house.
Kemudian Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.
Lalu Zona C yang akan digunakan untuk memanfaatkan cadangan lahan atau digunakan sesuai kebutuhan. Adapun total kapasitas tampung yang dibangun untuk pasien terdiri dari 1.000 tempat tidur .
"Target yang diberikan Bapak Presiden adalah 2-3 minggu harus selesai dan siap untuk dimanfaatkan," ucap Basuki.
Basuki melanjutkan, tahap awal akan dibangun dua buah gedung bertingkat dua lantai yang berada di Zona B.
Nantinya, bangunan ini terdiri dari fasilitas observasi, penampungan, atau karantina (termasuk isolasi) berjumlah 400 tempat tidur.
Selain itu terdapat ruang observasi sebanyak 350 tempat tidur dan ruang isolasi 30 tempat tidur untuk Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur untuk Non ICU.
Saat ini progres konstruksi fasilitas observasi tersebut telah mencapai tahap pembersihan tempat.
Selain itu, pekerjaan land clearing dan pematangan lahan juga telah dilakukan.
Danis menambahkan, pihaknya juga melakukan pembongkaran bangunan eksisting bekas Rumah Sakit pada Zona A, perataan lantai kerja di Zona B, dan pekerjaan pembangunan helipad.
Selain konstruksi, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen Sumber Daya Air (SDA) juga telah melakukan pemasangan pipa transmisi sepanjang 16,2 kilometer serta pipa distribusi di dalam kawasan untuk sepanjang 6,7 kilometer dari Waduk Monggak Rempang.
Pengerjaan saluran air juga mencakup pengerukan dan perluasan kapasitas embung yang berada di Pulau Galang, guna mendukung penyediaan air baku fasilitas observasi dan isolasi.
Saat ini, Kementerian PUPR menyiapkan 4 alternatif tampungan air yakni