KOMPAS.com - Dunia arsitektur erat kaitannya dengan dominasi pria. Bahkan, ajang Pritzker Prize yang dianggap setara dengan Nobel pun jarang dimenangkan oleh wanita arsitek.
Akan tetapi hal tersebut berhasil dipatahkan arsitek Zaha Hadid. Dia menjadi perbincangan saat berhasil memenangi tempat tertinggi pada Pritzker Prize 2004.
Melansir laman CNN, dia juga menjadi wanita pertama yang mampu menaklukkan hegemoni pria di dunia arsitektur.
Baca juga: Dobrak Dominasi Laki-laki, 2 Wanita Arsitek Raih Pritzker Prize 2020
Kemudian, pada tahun 2010, arsitek Kazuyi Sejima mengekor kemenangan Zaha Hadid dengan raihan penghargaan serupa bersama dengan Ryue Nishizawa.
Selanjutnya, wanita arsitek lain yang meraih penghargaan ini adalah Carme Pigem. Ia bersanding dengan dua orang rekannya pada tahun 2017.
Duo wanita arsitek pendiri Grafton Architects ini memenangi penghargaan bergengsi Pritzker Prize 2020.
Penghargaan kali ini bisa dibilang unik. Sebab, Farrell dan McNamara merupakan duet wanita pertama yang berhasil meraih penghargaan tertinggi secara bersamaan.
Mereka dikenal akan karyanya yang kerap menggunakan bahan kokoh seperti beton atau batu.
Beberapa di antaranya bangunan Universidad de Ingeniería y Tecnología di Lima, Peru dan Gedung Universitas Bocconi di Milan, Italia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.